Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

Mengenal Ikan Shisamo, Ikan Goreng yang Sering Dimakan Cipung

author
Ruth Sinambela
Kamis, 6 Juli 2023 | 10:07 WIB
Ikan shisamo merupakan jenis ikan yang cukup populer di Jepang dan Korea, Bun | Shutterstock

Kalau Bunda suka menyaksikan video Rayyanza, putra dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, pasti sering melihat kalau si kecil Rayyanza sangat menyukai ikan shisamo yang kalau dilihat sekilas bentuknya mirip dengan ikan cue atau ikan asin.

Namun jangan sampai salah mengira lagi ya, Bun. Ikan yang dimakan oleh Rayyanza sebenarnya adalah ikan shisamo. 

Ikan shisamo juga dikenal sebagai capelin (Mallotus Villosus) atau smelt (Hypomesus olidus). Jika capelin lebih sering ditemui di air laut, smelt lebih mudah ditemui di air payau, Bun. Namun keduanya sama-sama memiliki kandungan nutrisi tinggi yang baik untuk tumbuh kembang anak, terutama otak, karena mengandung omega 3 tinggi!

Baca Juga: 6 Ikan Lokal Ini, Nutrisinya Setara Ikan Salmon Impor lho, Bun!

Bentuk dan tekstur

Apabila dilihat sekilas setelah digoreng, ikan shisamo memang agak mirip dengan ikan cue atau ikan asin ya, Bun. Umumnya ikan shisamo memiliki tubuh berbentuk silindris dan panjang sekitar 15-20 cm. Ikan Shisamo memiliki tekstur daging yang lembut dan rasanya gurih lezat. Ikan ini cukup populer di beberapa negara, terutama di Jepang dan Korea. Biasanya ikan shisamo diolah dengan cara dipanggang atau digoreng ringan dan sering disajikan utuh dengan kepala dan ekor.

Bentuknya mirip ikan cue atau ikan asin, ya? Namun jangan salah, kandungan gizinya sangat tinggi! | Shutterstock

Nilai gizi

Dalam hal nilai gizi, ikan shisamo tidak kalah dengan ikan pada umumnya, bahkan dipercaya memiliki kandungan omega-3 yang lebih tinggi daripada salmon. Kandungan nutrisi ini memang sangat penting dalam memberikan manfaat kesehatan, termasuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak usia balita, meningkatkan fungsi otak, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Nutrisi untuk Mata Anak Bukan Hanya Vitamin A, Apa Saja?

3 kandungan utama yang dimiliki ikan shisamo:

  • Sumber protein tinggi yang sangat baik untuk balita. Protein merupakan nutrisi utama yang berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Kandungan protein yang tinggi dalam ikan shisamo dapat membantu memperkuat otot-otot dan mempercepat proses pemulihan juga meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mengandung asam lemak omega-3, seperti EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid), yang penting untuk perkembangan otak dan sistem saraf si kecil. Omega-3 membantu meningkatkan fungsi kognitif, mendorong kemampuan berpikir, dan mendukung perkembangan sistem saraf pusat yang sehat sehingga berdampak positif pada kemampuan belajar, konsentrasi, dan pengembangan bahasa anak.
  • Mengandung berbagai mineral dan vitamin yang penting bagi pertumbuhan, seperti kalsium, fosfor, dan selenium untuk mendukung pembentukan tulang dan gigi yang kuat, menjaga kesehatan tulang, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, vitamin B kompleks dan vitamin D dalam ikan shisamo berperan dalam menjaga kesehatan saraf, metabolisme, serta penyerapan kalsium dan fosfor yang baik.

DIpanggang atau digoreng ringan merupakan cara paling aman dalam mengolah ikan shisamo | Shutterstock

Meningkatkan nafsu makan 

Memiliki cita rasa lezat, gurih, dan tekstur yang lembut, membuat ikan shisamo sangat layak untuk dicoba, khususnya bagi si kecil yang tidak terlalu doyan ikan atau memiliki nafsu makan yang kurang. Rasa yang gurih dan enak dari ikan shisamo juga dapat mendorong nafsu makan anak, Bun!

Baca Juga: Coba Metode Blansir untuk Mengolah Sayuran yang Lebih Sehat dan Terjaga Nutrisinya, Bun!

Tertarik mencoba ikan shisamo sebagai lauk untuk MPASI atau menu makan si kecil? Bunda dapat membelinya dengan kisaran harga 70.000 Rupiah per 500 gram. Namun ingat untuk memastikan kesegaran dan kebaikan pengolahannya sebelum dikonsumsi, ya! 

Dipanggang atau digoreng ringan menjadi pilihan yang layak dicoba. Atau dikukus kemudian dicampur di bubur MPASI si kecil juga boleh. Perhatikan pula reaksi anak setelah mengonsumsinya dan konsultasikan dengan dokter apabila Bunda menemukan kekhawatiran atau tanda-tanda alergi maupun kesehatan lainnya.

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi