Pecah ketuban merupakan salah satu momen yang ditunggu-tunggu dalam persalinan. Pasalnya, air ketuban pecah merupakan tanda bahwa persalinan akan segera dimulai atau sedang berlangsung.
Karena itulah, mengetahui tanda-tanda pecah ketuban dan tindakan yang harus dilakukan setelahnya menjadi hal yang penting bagi calon ibu dan ayah. Meskipun harus disadari kalau beberapa ciri yang bisa menandakan ketuban akan segera pecah pun bisa berbeda pada masing-masing orang.
Berikut ini merupakan ciri pecah ketuban yang paling umum terjadi dan wajib Bunda ketahui!
Baca Juga: Pecah Ketuban Dini, Apa yang Bunda Harus Lakukan?
Keluar cairan
Jika Bunda merasakan ada cairan yang keluar dari vagina secara tiba-tiba dan terus-menerus atau tidak bisa ditahan seperti menahan buang air kecil, itu kemungkinan adalah cairan ketuban, Bun.
Biasanya cairan ketuban berwarna jernih seperti air atau agak keruh dengan sedikit warna kuning. Namun jika cairan berwarna hijau atau cokelat, itu bisa menjadi tanda adanya masalah pada janin dna Bunda perlu segera menghubungi tenaga medis terdekat.
Celana dalam basah
Pecahnya ketuban dapat membuat celana dalam Bunda basah atau lembap. Apabila mengalaminya, Bunda wajib memperhatikan perubahan ini dan pastikan untuk memeriksanya secara teratur terlebih jika Bunda memiliki kecurigaan bahwa ketuban telah pecah.
Kontraksi
Setelah ketuban pecah biasanya kontraksi akan menjadi lebih intens dan teratur. Kontraksi bertujuan untuk membantu membuka serviks dan mempersiapkan persalinan. Apabila memungkinkan, perhatikan pula perbedaan intensitas dan jarak antara kontraksi sebelum dan setelah pecah ketuban untuk dilaporkan ke dokter kandungan Bunda, ya.
Baca Juga: Ini Sebenarnya yang Dimaksud Keracunan Air Ketuban
Yang harus dilakukan setelah pecah ketuban
Setelah mengenali tanda-tanda pecah ketuban dan yakin kalau Bunda akan segera melahirkan. Maka beberapa tindakan berikut mungkin akan diperlukan, Bun:
- Mencatat waktu ketika ketuban pecah serta perhatikan kondisi cairan ketuban. Jika ada perubahan warna atau bau yang tidak normal, segera laporkan pada tenaga medis.
- Penting untuk segera menghubungi tenaga medis, terutama jika Bunda belum mencapai usia kehamilan penuh (Sekitar 37-42 minggu). Dengan demikian dokter atau bidan akan bisa memberikan instruksi lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang harus diambil berdasarkan situasi yang dialami.
- Saat menunggu kedatangan suami, tenaga medis, atau bantuan yang akan mengantar ke klinik atau Rumah Sakit, pastikan Bunda telah menyiapkan persiapan pribadi untuk dibawa. Persiapkanlah barang-barang penting seperti kartu identitas, pakaian yang nyaman, dan perlengkapan bayi yang sudah disiapkan di dalam 1 tas sejak jauh-jauh hari.
Tak perlu panik
Pecah ketuban adalah momen penting dalam persalinan yang menandai awal atau dimulainya proses persalinan. Tak perlu panik, namun dengan mengetahui tanda-tanda dan tindakan yang harus dilakukan setelahnya tentu akan membantu Bunda menjadi lebih tenang dan siap. Sebaliknya, jika Bunda maupun Ayah memiliki keraguan atau kekhawatiran, segeralah menghubungi tenaga medis untuk mendapatkan bantuan.
Baca Juga: 6 Peran Penting Ayah saat Dampingi Bunda Melahirkan
Bagaimana pun, proses persalinan yang terlambat ditangani, terlebih ketika memiliki masalah, mungkin akan membahayakan calon bayi maupun Bunda sendiri. Yuk, selalu waspada dan perbanyak ilmu saat mendekati waktu-waktu persalinan yang semakin dekat, Bun. Semangat!