When I get up and work out, I’m working out just as much for my girls as I am for me, because I want them to see a mother who loves them dearly, who invests in them, but who also invests in herself. It’s just as much about letting them know as young women that it is OK to put yourself a little higher on your priority list.
Michelle Obama

Rolling Class di Tahun Ajaran Baru Bikin Si Kecil Sedih, Bun? Don't Worry!

author
Ruth Sinambela
Sabtu, 22 Juli 2023 | 15:00 WIB
Ingin selalu bersama sahabat dekat merupakan hal yang wajar, namun beri kesempatan pada anak untuk belajar beradaptasi dan menghadapi perubahan ya, Bun! | Shutterstock

Setiap tahun ajaran baru di mulai, kebanyakan sekolah di Indonesia akan mengubah dan membagi kembali siswa per-kelas agar tidak sama dengan tahun sebelumnya. Namun belakangan, banyak berita yang mengabarkan kalau siswa yang harus berpisah dengan wali kelas maupun teman-teman sekelasnya terdahulu justru mengalami situasi sedih dan tak nyaman bahkan membuat sebagian siswa juga tidak mau atau tidak semangat dalam menghadapi tahun ajaran baru.

Mengapa demikian dan haruskah orang tua khawatir akan hal tersebut?

Baca Juga: Anak Kelas 2 SD Sudah Suka-Sukaan, Bunda Harus Gimana?

Trending di twitter

Merangkum dari penelusuran Twitter selama dua minggu ke belakang, banyak siswa maupun orang tua yang menyebut kalau rolling class setiap tahun ajaran baru seringkali membuat siswa menjadi sedih dan terganggu suasana hatinya. Bahkan menangis hingga malas berangkat ke sekolah lantaran harus berpisah dengan teman yang tadinya sekelas di tahun ajaran yang lalu, maupun wali kelasnya.

Selain itu, kebanyakan alasan mengatakan kalau rolling class menjadi masalah bagi sebagian siswa karena merasa harus beradaptasi kembali dengan orang baru, terpisah dari teman satu kelompok atau teman dekat, hingga terpaksa harus sekelas dengan siswa yang tak disukai.

Cara mengajar yang berbeda dari wali kelas sebelumnya pun menjadi alasan lain mengapa banyak siswa yang merasa kurang suka dengan sistem rolling class di setiap tahun ajaran baru, Bunda.

Anak merindukan wali kelasnya yang lama juga biasa terjadi, Bun. Tak perlu terlalu khawatir. Yang penting Bunda harus selalu hadir untuk memberi pengertian pada si kecil. | Shutterstock

Apa kata psikolog anak?

Melansir dari Detik.com, Dr. Dewi Retno Suminar, MSi, Psikolog dari Universitas Airlangga menyampaikan pendapatnya mengenai fenomena ini. Beliau mengungkapkan kalau pada dasarnya sistem rolling class justru memiliki manfaat positif bagi siswa ke depannya, lho. 

Orang tua sebaiknya tidak perlu meng-intervensi atau berusaha memenuhi keinginan anak dengan meminta kepada pihak sekolah atau mengusahakan segala cara agar si kecil bisa masuk ke kelas yang ia inginkan. Karena sesungguhnya, rolling class akan membantu dan mengajarkan anak untuk bertumbuh dan lebih dewasa. Apalagi masih menurut Ibu Dewi Retno, dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk beradaptasi di kelas yang baru maka kemampuan interpersonalnya pun akan berkembang!

Baca Juga: Parenting Case: Trik Mengatasi Anak Suka Ngobrol Di Kelas

Peran guru dan orang tua

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) biasanya dapat mencairkan suasana di dalam kelas, terutama bagi siswa yang mungkin mengalami perubahan kelas atau rolling class

Dengan games atau ice breaking yang disiapkan guru atau wali kelas, juga aktivitas seru lainnya selama seminggu di awal tahun ajaran baru. Kemungkinan siswa untuk beradaptasi dengan kelas baru sebelum mulai benar-benar belajar tentu akan membantu.

Kegiatan yang seru dan menyenangkan untuk siswa di masa pengenalan lingkungan sekolah atau awal tahun ajaran baru akan sangat bermanfaat untuk anak beradaptasi dan berkenalan dengan teman-teman barunya! | Shutterstock

Siswa jadi memiliki waktu untuk berkenalan atau bermain dengan teman lain. Selain itu, orang tua di rumah pun sebaiknya tidak memarahi atau malah bersikap reaktif hingga menjanjikan si kecil untuk mengusahakan perpindahan kelas sesuai keinginan anak.

Hal ini justru bisa membuat si kecil tergantung dengan orang lain lho, Bunda. Selain itu bisa juga membentuk anak menjadi pribadi yang kurang mampu bersosialisasi dan beradaptasi, yang mana kemampuan ini sangat dibutuhkan kelak saat anak tumbuh dewasa.

Baca Juga: Parenting Case: 2 Tips Mengatasi Anak yang Sulit Beradaptasi

Rasa sedih dan kecewa karena perpisahan atau perubahan memang sesuatu yang tidak menyenangkan, terutama bagi anak-anak, Bun. Reaksi yang normal ketika anak menangis bahkan menjadi tidak semangat karena perubahan-perubahan tersebut, khususnya saat tahun ajaran baru dimulai. 

Namun bukan berarti harus dihindari. Karena sesungguhnya perubahan pun akan bermanfaat untuk membentuk si kecil menjadi pribadi yang lebih dewasa. Sudah sepantasnya sebagai orang tua maupun guru, kita bisa lebih hadir dengan menenangkan dan memberikan semangat kepada mereka!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi