Bermain di playground merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meski demikian harus diakui playground juga merupakan salah satu tempat penyebaran dan penularan penyakit yang paling ideal.
Seperti kita ketahui, lingkungan yang ramai dengan banyak interaksi fisik serta permukaan permainan yang sering disentuh membuat playground menjadi salah satu lokasi yang paling memungkinkan atau berisiko menyebarkan beberapa penyakit menular dari satu anak ke anak lainnya.
Berikut adalah 5 penyakit yang paling sering menulari anak saat bermain di playground, Bunda!
Baca Juga: Ini Plus-Minus Permainan Trampolin untuk Anak
Flu/Pilek
Virus influenza adalah penyebab umum flu. Ketika anak-anak bermain bersama di playground dan berinteraksi, menyentuh mainan, atau berenang di kolam penuh bola, virus flu dapat dengan mudah menyebar melalui percikan air liur ketika anak bersin, batuk, atau berbicara satu sama lain.
Diare
Penyakit diare umumnya disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang bisa ditemukan di permukaan permainan yang terkontaminasi, terutama jika playground tidak terawat dengan baik atau jika anak-anak tidak mencuci tangan setelah bermain. Oleh karena itu sangat penting untuk memilih playground yang bersih dan dapat dipertanggung jawabkan kesterilannya, Bun.
Bunda juga wajib mengingatkan si kecil untuk mencuci tangan setelah bermain, dan tidak memasukkan tangan ke dalam mulut!
ISPA
Infeksi saluran pernapasan atas adalah penyakit yang sering menyebar di antara anak-anak yang bermain bersama di playground. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai virus, seperti rhinovirus, adenovirus, atau coronavirus. Gejala ISPA meliputi pilek, batuk, bersin, sakit tenggorokan, dan demam ringan.
Baca Juga: Tips Aman Mengajak Si Kecil Main di Playground
Impetigo
Impetigo adalah infeksi kulit yang sangat menular dan sering terjadi pada anak-anak. Bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes merupakan penyebab impetigo yang dapat menempel pada permukaan permainan yang jarang dibersihkan dan ditularkan dari satu anak ke anak lainnya melalui kontak fisik, Bun. Gejala impetigo meliputi timbulnya lecet merah yang berisi nanah yang bisa menyebabkan gatal dan nyeri. Apabila si kecil mengalaminya, jangan digaruk atau dipencet, segeralah ajak anak untuk memeriksakan diri ke dokter, ya.
Kudis adalah infestasi parasit tungau Sarcoptes scabiei pada kulit. Kudis sangat menular dan bisa ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit. Ketika anak-anak bermain dekat satu sama lain atau bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi, risiko penularan kudis meningkat. Gejala kudis meliputi gatal intens, terutama pada malam hari, serta timbulnya garis-garis merah kecil di kulit akibat gerakan tungau.
Mencegah penularan
Untuk mencegah penyebaran penyakit saat bermain di playground, berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil, Bun:
- Ajarkan anak-anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan setelah bermain.
- Pastikan playground selalu bersih dan disterilkan secara rutin, terutama bagian yang sering disentuh atau dimainkan.
- Jika anak sedang sakit atau menunjukkan gejala penyakit menular, sebaiknya tunda dulu rencana bermain di playground sampai benar-benar sembuh.
- Selalu pantau kesehatan anak dan segera konsultasikan dengan dokter jika muncul gejala penyakit yang mencurigakan.
- Ajarkan anak untuk tidak berbagi peralatan pribadi, seperti botol minum, makanan, atau mainan yang berpotensi menjadi sumber penyebaran penyakit.
Baca Juga: Penyebab Umum Alergi Kulit pada Bayi serta Bagaimana Cara Mengatasinya
Dengan kesadaran akan risiko dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, playground dapat tetap menjadi tempat bermain yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak tanpa terlalu banyak kekhawatiran akan penularan penyakit. Peran orang tua, pengawas, dan pengelola playground menjadi sangat penting dalam menciptakan lingkungan bermain yang bersih, aman, dan sehat untuk si kecil!