Cuaca panas di sebagian besar wilayah Indonesia ternyata berdampak pula pada meningkatnya penyebaran infeksi demam berdarah (DBD) beberapa bulan terakhir. Data yang dimiliki Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan kalau terdapat 2.745 kasus DBD di wilayah DKI Jakarta sejak Januari hingga Juni 2023. Dan kemungkinan penyebaran akan masih berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Hal ini menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Imran Pambudi, MPHM, seperti dilansir dari kemkes.go.id. Merupakan akibat dari cuaca panas yang membuat frekuensi menggigit nyamuk dengue meningkat sebanyak 3 sampai 5 kali lipat pada saat suhu mencapai 30 derajat atau lebih, Bun.
Baca Juga: Bener Nggak sih, Angkak Bisa Menyembuhkan DBD? Ini Kata Ahli!
Tak hanya itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, Ujang Ismail, dalam laman resminya juga menyampaikan kalau potensi peningkatan kasus DBD di bulan Agustus sangat mungkin dan sudah diprediksi terjadi akibat cuaca panas akhir-akhir ini.
Mengapa cuaca panas membuat nyamuk dengue mengganas?
Memang benar suhu tinggi dapat mempengaruhi kehidupan nyamuk Aedes aegypti dan virus dengue yang ada di dalamnya, Bun. Berikut ini beberapa alasan suhu tinggi berkontribusi terhadap penyebaran DBD yang lebih aktif dan meningkatkan potensi keparahan:
- Percepatan siklus reproduksi nyamuk
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dengan cepat dalam air yang tergenang, seperti bak mandi, ember, atau pot bunga. Namun suhu yang tinggi dapat mempercepat siklus reproduksi nyamuk, sehingga populasi nyamuk meningkat pesat.
- Memperpendek waktu inkubasi virus
Virus dengue mengalami perkembangan dalam tubuh nyamuk sebelum dapat ditularkan kepada manusia. Suhu tinggi dapat memperpendek waktu inkubasi virus ini, sehingga nyamuk lebih cepat dapat menularkan virus ke manusia melalui gigitan.
- Meningkatnya aktivitas nyamuk
Suhu tinggi akan meningkatkan aktivitas nyamuk secara keseluruhan, Bun. Nyamuk akan lebih aktif mencari mangsa, termasuk manusia, sehingga meningkatkan peluang penularan virus dengue.
Baca Juga: 5 Jasa Bersih-bersih untuk Bunda yang Butuh Bantuan Beberes Rumah
- Wilayah penyebaran virus meluas
Suhu tinggi ternyata dapat mempengaruhi ekspansi geografis nyamuk Aedes aegypti juga, Bunda. Beberapa wilayah yang sebelumnya terlalu dingin menjadi lebih hangat dan memungkinkan penyebarannya ke daerah-daerah baru.
- Sistem imun tubuh menurun
Pada sebagian orang, suhu tinggi juga dapat mempengaruhi sistem imun tubuh, misalnya karena kelelahan atau dehidrasi. Sehingga mungkin saja akan meningkatkan risiko infeksi lebih lanjut dan keparahan penyakit saat terinfeksi virus dengue.
Mencegah DBD dimulai dari rumah!
Siapa lagi yang akan melindungi diri dan keluarga kita kalau bukan kita sendiri ya, Bunda? Pastikan Bunda dan Ayah sudah melakukan pencegahan-pencegahan infeksi DBD yagn wajib dimulai dari rumah, dengan menjalankan beberapa tips berikut:
- Menguras bak mandi minimal seminggu sekali
- Cek dan bersihkan wadah penampung air lainnya, setiap hari
- Pasang kelambu pada box tidur bayi
- Jangan menggantung atau menumpuk baju
- Gunakan lotion anti nyamuk
- Semprot kamar dengan pembunuh nyamuk secara rutin
- Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
- Jaga imunitas dengan makanan bergizi, olahraga, dan istirahat yang cukup
- Hias rumah dengan tanaman anti nyamuk alami, seperti serai wangi, bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium (tapak dara)
Baca Juga: 3 Fase Penting DBD, Ketahui Agar Cepat Bisa Ditangani
Yuk, tetap sehat dan terlindungi dari infeksi penyakit demam berdarah dengan menjaga kebersihan serta menjalankan tips pencegahan DBD sebagai kebiasaan baik setiap hari!