Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Berapa Volume Suara Maksimum untuk Anak Menurut WHO?

author
Ruth Sinambela
Rabu, 9 Agustus 2023 | 14:08 WIB
Earphone atau headset sebaiknya digunakan hanya oleh anak usia sekolah, dengan volume kurang dari 60% | Shutterstock

Si kecil suka menggunakan earphone atau headset saat mendengarkan musik atau menonton video? Asal penggunaanya wajar sebenarnya aman-aman saja kok, Bun. Hanya saja, anak berusia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak menggunakan earphone maupun headset untuk alasan apa pun, ya. Selain itu apabila memungkinkan, tunda lah penggunaan earphone atau headset pada anak-anak selama mungkin.

Volume suara maksimum untuk anak

Tahukah Bunda? Volume suara maksimum untuk anak, yaitu 85 desibel (dB) dan tidak mencapai 115 dB, merupakan rekomendasi umum yang dianggap aman oleh beberapa ahli kesehatan dan organisasi kesehatan terkait, seperti AAP dan WHO.

Selain itu, volume suara 85 dB dianggap cukup aman hanya apabila digunakan dalam jangka waktu yang terbatas, lho. Hal ini diperlukan agar tidak menyebabkan kerusakan pada organ pendengaran.

Baca Juga: Video Menakut-nakuti Anak dengan Suara Hantu Jadi Viral, Ini Dampaknya!

Level suara dalam kehidupan sehari-hari

Untuk memberi gambaran tentang volume suara, berikut adalah beberapa contoh level suara yang umum:

  • Suara bisikan: 30 dB
  • Percakapan normal: 60 dB
  • Lalu lintas sibuk: 70-85 dB
  • Film bioskop rata-rata: 75-85 dB
  • Film bioskop action: 95-100 dB
  • Konser musik keras: > 100 dB
  • Tempat hiburan anak: 96-110 dB
  • Suara pesawat lepas landas: 130 dB

Jangan gunakan earphone atau headset pada anak di bawah usia 2 tahun ya, Bun | Shutterstock

Risiko sering terpapar suara bervolume tinggi pada balita

Jangan abai ya, Bun. Karena membiarkan anak sering terpapar suara bervolume tinggi terbukti dapat meningkatkan beberapa risiko kesehatan berikut ini:

  • Gangguan pendengaran akibat rusak atau hancurnya rambut-rambut kecil pada rumah siput (koklea) di dalam organ pendengaran.
  • Mengganggu siklus tidur normal.
  • Meningkatkan risiko fibrilasi atrium atau denyut jantung tidak beraturan dan semakin cepat.
  • Peningkatan tekanan darah.
  • Pusing, mual.
  • Memicu tubuh untuk meningkatkan hormon stres.

Baca Juga: Mengapa Si Kecil Suka Menonton Film atau Membaca Buku yang Sama Berulang Kali?

Tips menggunakan earphone atau headset yang aman

Seperti telah Bunda ketahui, volume suara maksimum untuk anak yang direkomendasikan para ahli adalah 85 desibel (dB) dan tidak mencapai 115 dB. Namun tak hanya itu, pada dasarnya volume 85 dB adalah volume maksimum dan sebaiknya hanya digunakan dalam waktu yang terbatas.

Maka bagaimana kalau si kecil sering menggunakan earphone atau headset untuk mendengarkan musik, bermain game, atau menonton video?

Volume 60% saat menggunakan earphone atau headset adalah volume maksimal untuk anak, dan tidak boleh lebih dari 60 menit pemakaian | Shutterstock

Berikut ini rekomendasi pemakaian headset atau earphone yang disarankan untuk anak:

  • Dianjurkan agar penggunaan earphone atau headset hanya diberikan pada anak yang sudah berusia 2 tahun atau lebih. Semakin lama menunda semakin baik, Bun.
  • Pastikan dan awasi agar si kecil tidak menggunakan volume lebih dari 60 %, dan sebaiknya gunakanlah volume kurang dari 60 % saja.
  • Volume maksimal (60 %) tidak boleh didengarkan lebih dari 60 menit! Maka apabila si kecil terpaksa menggunakannya untuk durasi yang lebih lama, sebaiknya atur volume kurang dari 60%, ya.

Melakukan berbagai hal untuk melindungi organ vital anak tentu harus dilakukan sejak dini. Salah satu caranya yaitu dengan selalu memperhatikan volume suara yang didengar atau diperdengarkan kepada anak agar tidak melebihi batas maksimum.

Baca Juga: Mendengar Musik Ternyata Membantu Kemampuan Bicara Anak

Selain itu sekali lagi Kanya mau mengingatkan agar Bunda maupun Ayah tidak memberikan headset atau earphone pada si kecil yang masih berusia kurang dari 2 tahun. Akan lebih baik lagi kalau penggunaan headset atau earphone ditunda selama mungkin hingga anak lebih besar. Dengan demikian kesehatan pendengaran si kecil akan lebih aman serta Bunda bisa lebih memantau konten yang didengarkan dan disaksikan oleh anak!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ruth Sinambela