Kasus vitiligo (penyakit kulit belang) dapat terjadi pada kulit orang dewasa bahkan pada anak-anak dan bukan termasuk penyakit menular. Beberapa studi menyebutkan, 50% kasus vitiligo terjadi sebelum usia 20 tahun dan 25% terjadi sebelum usia 8 tahun.
Seorang desainer sepatu dan blogger asal Indonesia yang sekarang menetap di Swiss, Diana Rikasari, membagikan kisah tentang anak pertamanya, Shahmeer, yang didiagnosa vitiligo melalui instagram pribadinya. Awalnya Diana sangat kaget dengan kabar tersebut namun sekarang segalanya baik-baik saja, dan Shahmeer akan tetap menjadi anak lelaki paling tampan baginya.
Namun memang Bunda, tak dapat dipungkiri, pada usia anak-anak vitiligo dapat menjadi trauma psikologis yang mendalam, bahkan menyebabkan kualitas hidup yang buruk. Maka diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang vitiligo agar keluarga dapat membantu pasien mengelola emosi lebih baik.
Baca juga: Kenali Gejala Tumor Otak pada Anak Sedini Mungkin, Harapan Sembuh Total Terbuka
Penyebab Vitiligo pada Anak
Sampai saat ini vitiligo diketahui sebagai penyakit autoimun. Beberapa sumber juga menyebutkan adanya pengaruh dari faktor genetik, paparan sinar matahari, paparan bahan kimia, serta stres.
Dilansir dari National Library of Medicine, banyak data yang mengasumsikan bahwa vitiligo disebabkan oleh faktor lingkungan tempat tinggal. Sebanyak 20% pasien juga melaporkan keluarga yang terdampak. Namun hal-hal tersebut belum dapat disimpulkan sebagai penyebab pasti kasus vitiligo.
Vitiligo adalah kondisi munculnya bercak-bercak putih pada kulit di berbagai bagian tubuh. Bercak putih tersebut merupakan area kulit yang warnanya memudar karena melanin berhenti memproduksi warna atau pigmen tubuh.
Bercak-bercak putih ini biasanya ditemukan di tangan, kaki, lengan, wajah, bibir, mulut, hidung, mata, bahkan bagian rambut. Vitiligo pada anak juga cenderung menyerang anak perempuan dan biasanya berjenis segmental.
Baca juga: Mengenal Sindrom Gianotti-Crosti, Penyakit Kulit Langka yang Diderita Anak Mandy Moore
Apa Itu Vitiligo Segmental?
Dilansir dari National Health Service, kebanyakan anak-anak mengalami vitiligo jenis segmental, yakni bercak putih yang hanya timbul di satu area tubuh saja atau disebut vitiligo lokal dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Perubahan warna kulit hanya terjadi di satu bagian tubuh saja, seperti kaki, wajah, atau lengan.
- Mengalami tumbuh uban dini pada rambut, bulu mata, atau alis.
- Biasanya terjadi pada anak-anak atau orang yang berusia muda.
- Perubahan warna kulit sering kali berlangsung selama sekitar satu tahun, kemudian berhenti meluas.
Apa Bedanya Vitiligo dengan Panu?
Sebenarnya, Bun, perbedaan vitiligo dan panu terletak pada gejala dan penyebabnya. Jika panu berupa bercak-bercak putih pada kulit disertai rasa gatal karena jamur, vitiligo hanya bercak-bercak putih yang timbul pada wajah, lipatan kulit, leher, maupun rambut tanpa rasa gatal.
Untuk mendiagnosis vitiligo, dokter anak akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang riwayat keluarga, penyakit autoimun lainnya, dan penyakit terkini yang diderita oleh anak Bunda.
Baca juga: Berbagai Penyakit Berbahaya Ini Dapat Dicegah dengan Imunisasi Dasar Lengkap lho, Bun!
Bagaimana Pengobatan Vitiligo?
Jika anak Bunda memperlihatkan tanda-tanda vitiligo, segera konsultasikan pada dokter. Hindari penggunaan obat tanpa resep dokter. Setelah si kecil didiagnosis vitiligo, dokter mungkin akan merekomendasikan obat topikal, biasanya kortikosteroid untuk membantu mengubah pigmen kulit dan penggunaan tabir surya untuk meratakan warna kulit. Terapi cahaya (fototerapi) juga mungkin direkomendasikan untuk mengurangi peradangan yang menyebabkan vitiligo. Ingat, Bun, pengobatan harus sesuai arahan dokter, ya!
Apakah Vitiligo Berbahaya?
Penting Bunda ketahui, bercak-bercak vitiligo pada anak tidak menyebar seperti pada orang dewasa. Vitiligo juga tidak menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa, lho.
Yang perlu diperhatikan, timbulnya bercak-bercak putih pada kulit anak tentu akan membuat kepercayaan diri anak menurun dan berdampak pada kondisi psikologisnya. Maka penting bagi Bunda dan Ayah membantu menumbuhkan kenyamanan dan kepercayaan diri anak, serta menemani kesehariannya.