Seperti Bunda ketahui, operasi cesar merupakan prosedur bedah yang sangat umum dilakukan untuk melahirkan bayi melalui sayatan di perut dan rahim para ibu. Hingga saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan kalau operasi cesar menghambat produksi ASI, Bun.
Meskipun pada dasarnya penggunaan anestesi dan obat-obatan pada operasi cesar mungkin akan menyebabkan sedikit perbedaan pada kondisi tubuh Bunda, seperti produksi hormon dan fakta bahwa tubuh Bunda sedang memulihkan diri. Namun sekali lagi, para ahli meyakini kalau hal tersebut pun tidak menyebabkan produksi ASI terhambat.
Baca Juga: Ini Dia Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi setelah Operasi Cesar
Fakta
- Produksi ASI sebagian besar dikendalikan dan dipengaruhi oleh hormon. Hormon prolaktin dan oksitosin merangsang produksi dan pelepasan ASI. Karena itulah meskipun operasi caesar mempengaruhi tubuh, hormon-hormon ini lah yang sebenarnya berperan penting dalam produksi ASI.
- Produksi ASI dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya, seperti seringnya bayi menyusui, teknik menyusui yang benar, kesehatan ibu, dan dukungan emosional. Ini jauh lebih signifikan daripada akibat operasi caesar itu sendiri.
- Faktanya, banyak ibu yang menjalani operasi cesar tetap berhasil menyusui segera setelah melahirkan.
- Penting untuk memahami teknik yang benar dalam menyusui dan mencari dukungan dari tenaga medis atau konsultan laktasi jika Bunda mengalami kesulitan. Tenangkan diri dan yakin, pasti ASI akan segera keluar dari payudara Bunda!
- Bayi newborn masih bisa bertahan tanpa ASI selama 3 hari setelah lahir Bun, jadi tak perlu khawatir kalau ASI tidak segera keluar setelah melahirkan secara caesar.
- Tetap menyusui bayi meskipun ASI belum keluar akan membantu ASI lebih cepat keluar.
Baca Juga: Janin Terlilit Tali Pusar, Benarkah Harus Dilahirkan Melalui Operasi Caesar?
Mitos
- Operasi cesar langsung mengurangi produksi ASI. Faktanya, operasi cesar tidak mengurangi produksi ASI. Namun, beberapa ibu mungkin mengalami penundaan produksi ASI setelah operasi karena efek anestesi, stres, dan proses pemulihan tubuh pasca operasi.
- ASI yang keluar setelah operasi cesar tidak layak dikonsumsi bayi. Padahal, ASI yang diproduksi setelah operasi cesar sama nilai gizinya dan layak untuk dikonsumsi oleh si kecil, Bun. ASI adalah makanan terbaik untuk bayi terlepas dari metode persalinannya ya, Bunda. Semangat!
Tips meningkatkan produksi ASI setelah operasi cesar
Melahirkan dengan metode cesar maupun normal, keduanya membutuhkan penanganan yang sama agar bisa meningkatkan produksi ASI. Yang terpenting adalah Bunda harus berpikiran positif dan selalu happy saat menjalankannya.
Berikut tips yang akan membantu Bunda meningkatkan produksi ASI setelah operasi:
- Menyusui si kecil sesegera mungkin setelah operasi, bahkan jika Bunda harus menyusui pertama kali di dalam ruang bedah atau ruangan pemulihan. Mintalah izin dan dukungan dari dokter kandungan dan suami untuk melakukannya segera setelah Bunda sudah benar-benar bebas dari pengaruh anestesi.
- Jika Bunda mengalami kesulitan dalam proses menyusui, jangan segan untuk meminta bantuan dari petugas medis atau konsultan laktasi yang berpengalaman.
- Pastikan Bunda telah memiliki istirahat dan tidur yang cukup serta supan nutrisi yang seimbang untuk membantu tubuh agar segera pulih dan produksi ASI semakin baik.
Baca Juga: Manajemen Laktasi dapat Dimulai Sebelum Menyusui, Bun!
So, sekarang tidak perlu khawatir lagi ya, Bunda. Meski harus melahirkan dengan metode operasi cesar, yakinkan diri kalau ASI tetap bisa segera keluar dengan lancar. Jangan biarkan komentar orang lain membuat Bunda menjadi tidak semangat apalagi khawatir.
Apalagi, keputusan dokter untuk menjalankan operasi cesar tentu sudah sesuai dengan kondisi masing-masing Bunda dan merupakan pilihan yang terbaik. Maka percayalah, Tuhan akan memberikan yang terbaik, untuk Bunda, Ayah, juga malaikat kecil yang akan segera lahir. Semangat!