When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Hati-Hati, 7 Penyakit Ini Bisa Timbul Akibat Kurang Tidur

author
Ruth Sinambela
Jumat, 18 Agustus 2023 | 09:12 WIB
Mengajarkan si kecil untuk tidur di kamar sendiri sejak dini tak hanya sangat mempengaruhi kualitas tidurnya namun juga kualitas tidur Bunda dan Ayah | Shutterstock

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Hanya pada saat tidurlah tubuh paling banyak melakukan proses pemulihan dan regenerasi sel-sel tubuh. Sayangnya dalam kehidupan modern yang sibuk dan penuh tekanan, ditambah lagi peran baru sebagai orang tua, tak bisa dipungkiri semakin membuat banyak orang cenderung mengorbankan waktu tidur untuk menyelesaikan tugas atau aktivitasnya. 

Dengan demikian, kebiasaan yang kurang baik ini apabila dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang serius. Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa muncul akibat kurang tidur! 

Baca Juga: Kurang Tidur Bikin Anak Gampang Sakit, Berapa Durasi Tidur Anak yang Ideal?

Obesitas

Kurang tidur dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Akibatnya, seseorang yang kurang tidur cenderung memiliki nafsu makan yang berlebihan dan mengonsumsi lebih banyak kalori, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan berisiko mengalami obesitas.

Diabetes tipe 2

Kurang tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, Bun!

Kurang tidur yang terjadi terus-menerus terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2, Bun! | Shutterstock

Gangguan jantung

Orang yang kurang tidur berisiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan gangguan irama jantung.

Depresi

Memiliki pengaruh yang signifikan, Bun. Kurang tidur yang terus-menerus akan mempengaruhi keseimbangan kimia dalam otak dan meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan mood lainnya!

Baca Juga: Kurang Tidur Bikin Berat Badan Naik

Masalah hormonal

Kurang tidur dapat mempengaruhi dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, Bun. Pada wanita akan berdampak pada siklus menstruasi hingga mengganggu produksi hormon reproduksi.

Penyakit neurologis

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur kronis dapat berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit neurologis, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Hati-hati, kurang tidur dapat menyebabkan kulit kering dan menimbulkan jerawat, lho! | Shutterstock

Masalah kulit

Kurang tidur dapat mempengaruhi proses regenerasi kulit, menyebabkan munculnya lingkaran hitam di bawah mata, kulit kusam, dan kerutan pada wajah. Duh, sia-sia dong perawatan kulitnya kalau begitu, Bun.

Selain 7 penyakit di atas, kurang tidur juga dapat mempengaruhi kinerja otak dan kemampuan kognitif. Pada kondisi ini, seseorang bahkan bisa mengalami kesulitan fokus, konsentrasi, hingga ketidakmampuan mengambil keputusan. Hal ini dapat berdampak pada pekerjaan atau kehidupan sehari-hari secara keseluruhan. Risiko kecelakaan juga bisa disebabkan kurangnya waktu tidur.

Pada anak-anak, kurang tidur paling berpengaruh pada daya tahan tubuhnya yang menurun, juga waktu pemulihan atau penyembuhan penyakit yang lebih lama.

Baca Juga: Hipersomnia, Rasa Kantuk yang Tak Kunjung Hilang Meski Telah Tidur Cukup

Penting untuk diingat bahwa kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda, namun sebagian besar orang dewasa disarankan untuk tidur antara 7-9 jam setiap malam ya, Bunda. Sedangkan untuk bayi, anak-anak, dan remaja tentu akan memerlukan waktu tidur yang lebih lama. 

Jika Bunda dan keluarga mengalami kesulitan tidur atau gejala kurang tidur yang berkepanjangan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ingat, dengan menjaga pola tidur yang sehat, Bunda dapat mencegah berbagai penyakit dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sekali lagi, tidurlah yang cukup karena tidur berkualitas sangatlah penting untuk tubuh kita, Bun!

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi