When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

5 Fakta Penyakit Kawasaki pada Anak yang Belum Banyak Diketahui

author
Claudia Tari Aplabatansa
Selasa, 22 Agustus 2023 | 15:00 WIB
Fakta tentang penyakit kawasaki pada anak | Shutterstock |

Penyakit Kawasaki merupakan kondisi yang menyebabkan pembengkakan (peradangan) pada dinding pembuluh darah kecil hingga sedang yang membawa darah ke seluruh tubuh, yang dapat berkembang menjadi penyakit jantung. Sebagian anak yang mengalami gangguan jantung karena Kawasaki bisa berisiko mengalami kematian. 

Pada anak biasanya menimbulkan gejala-gejala yang muncul dalam tiga tahap selama 6-8 minggu. 

Tiga Tahapan Gejala

Gejala tahap pertama:

1.Demam lebih dari 39 derajat Celsius selama 5 hari atau lebih.

2.Ruam di bagian utama tubuh atau di area genital.

3. Pembesaran kelenjar getah bening di leher.

4. Mata yang sangat merah tanpa disertai keluarnya cairan.

5. Bibir dan lidah kering, kemerahan, bahkan bengkak.

6. Kulit pada telapak tangan dan telapak kaki bengkak, merah, dan mengelupas.

Gejala tahap kedua:

1. Nyeri perut

2. Diare

3. Sakit kepala

4. Nyeri sendi

5. Muntah

6. Kulit dan mata menguning

Baca juga: Coba Bikin, Bun! Krim Homemade untuk Atasi Eksim pada si Kecil

Gejala tahap ketiga:

1.Gejala-gejala yang muncul mulai mereda

2.Tubuh terasa lemas dan lelah

Gejala mungkin tidak terjadi pada waktu yang bersamaan, jadi penting untuk juga memberi tahu tenaga kesehatan tentang tanda atau gejala yang telah hilang.

Penyakit kawasaki menyerang anak-anak | Shutterstock |

5 Fakta Kawasaki

Selain tanda dan gejala dari penyakit Kawasaki, ada beberapa fakta yang perlu Bunda dan Ayah ketahui agar bisa lebih mengerti tentang penyakit Kawasaki ini. 

  1. Mirip demam berdarah

Seperti demam berdarah, penyakit Kawasaki juga disertai dengan demam tinggi selama lima hari atau lebih. 

  1. Tidak Menular

Walaupun Kawasaki merupakan  penyakit serius, Bunda dan Ayah tidak perlu terlalu khawatir karena penyakit ini tidak menular melalui kontak langsung pada anak. Apabila anak sudah mengalami tanda dan gejala, sebaiknya Bunda dan Ayah segera bawa ke dokter untuk diperiksa dan ditangani dengan tepat.

  1. Cenderung menyerang anak laki-laki

Faktor jenis kelamin ternyata memang memengaruhi anak berisiko terkena penyakit Kawasaki. Dilansir dari National Library Of Medicine, ada sedikit dominasi anak berjenis kelamin laki-laki dibanding perempuan (1 : 1,5), bahkan anak laki-laki juga lebih mungkin menderita komplikasi dan kematian.

Baca juga: Mirip Sariawan, Kenali Geographic Tongue pada Anak

  1. Cenderung menyerang balita

Penyakit Kawasaki cenderung menyerang balita. Sangat jarang melihat penyakit Kawasaki pada anak-anak berusia kurang dari 4 bulan, mungkin karena masih mendapat  perlindungan dari antibodi ibu. Tetapi bukan berarti penyakit ini tidak dapat terjadi pada orang dewasa.

  1. Balita di Asia lebih rentan terkena penyakit Kawasaki

Dibuktikan dengan banyak penelitian, faktanya etnisitas juga memengaruhi risiko terkena penyakit Kawasaki. Anak-anak keturunan Asia atau Kepulauan Pasifik, seperti Jepang atau Korea, memiliki tingkat penyakit Kawasaki yang lebih tinggi, sebaliknya paling jarang terjadi pada anak-anak Kaukasia. 

 

Mengingat komplikasi yang terjadi karena Kawasaki dapat mengarah pada penyakit jantung dan mengancam nyawa, sebaiknya orang tua menyadari betul betapa berharganya kesehatan dan keselamatan si buah hati. 

Kawasaki bukanlah penyakit yang dapat diabaikan. Ayah dan Bunda, yuk, bersama-sama kita melindungi kesehatan dan masa depan cerah anak-anak kita!

Penulis Claudia Tari Aplabatansa
Editor Ratih Sukma Pertiwi