Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts.
Winston Churchill

Mengapa Para Ayah Cenderung Lebih Sering Mendengkur Daripada Bunda?

author
Ruth Sinambela
Jumat, 1 September 2023 | 10:00 WIB
Mendengkur lebih sering dialami para suami merupakan fakta, Bun | Shutterstock

Para ayah lebih banyak yang memiliki kebiasaan mendengkur dibandingkan para ibu, bukanlah sebuah mitos, Bun. Karena kenyataannya fakta ini telah dibuktikan secara ilmiah, lho. Para ahli meyakini kalau keadaan tersebut memang dipengaruhi oleh anatomi tubuh yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Salah satu penelitian yang menyimpulkan hal tersebut adalah penelitian yang dilakukan oleh Vahid Mohsenin di dalam jurnal Sleep Medicine, Beliau menyebut bahwa secara fisik tubuh pria lebih menunjang terjadinya kebiasaan mendengkur. Dimana posisi kotak suara (laring) yang dimiliki oleh laki-laki faktanya lebih rendah daripada perempuan sehingga membuat laki-laki memiliki ruang terbuka yang lebih besar di jalan napas dan membuat jalan napas menjadi semakin sempit, sehingga suara ngorok pun akan lebih mudah muncul.

Selain itu, beberapa faktor berikut juga menjadi alasan para ayah lebih banyak mendengkur!

Baca Juga: Anak Mendengkur? Kenapa ya, Bun?

Anatomi saluran napas

Seperti yang telah disebutkan di awal bahwa anatomi saluran napas laki-laki dan perempuan yang berbeda, menjadi salah satu alasan utama mengapa umumnya laki-laki lebih banyak mendengkur daripada perempuan. Memiliki saluran napas yang lebih panjang dan sempit daripada perempuan memang secara signifikan sangat mempengaruhinya dan menyebabkan peningkatan kemungkinan terjadinya hambatan aliran udara saat tidur hingga menimbulkan suara dengkuran.

Hati-hati, mendengkur merupakan salah satu gejala yang sering timbul pada gangguan tidur seperti sleep apnea, Bun | Shutterstock

Sleep apnea

Laki-laki juga lebih rentan terhadap gangguan tidur yang dikenal sebagai sleep apnea, yang sering kali terjadi bersamaan dengan dengkuran. Sleep apnea terjadi ketika saluran napas terblokir secara sementara selama tidur sehingga menyebabkan pernapasan terhenti dan dimulai kembali. Sleep apnea lebih umum terjadi pada laki-laki karena faktor-faktor seperti kelebihan berat badan dan struktur saluran napas yang dapat memicunya.

Gaya hidup

Beberapa faktor gaya hidup juga dapat berkontribusi pada kebiasaan mendengkur yang lebih sering terjadi pada laki-laki. Misalnya, konsumsi alkohol dan merokok yang berpengaruh dengan merelaksasi otot-otot saluran napas. Hal ini menyebabkan pernapasan yang tidak teratur selama tidur dan meningkatkan risiko mendengkur.

Baca Juga: Mengenal Sleep Apnea, Gangguan Napas Saat Bayi Tidur

Kelebihan berat badan

Dalam banyak kasus maupun studi, laki-laki terbukti cenderung memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi daripada perempuan, Bun. Hal ini seringkali menyebabkan penumpukan jaringan lemak di sekitar tenggorokan dan saluran napas, yang dapat menyebabkan obstruksi dan menyebabkan dengkuran.

Meski laki-laki lebih sering mendengkur, perempuan pun bisa memiliki kebiasaan mendengkur | Shutterstock

Pengaruh hormon

Hormon testosteron ternyata juga dapat mempengaruhi struktur saluran napas dan otot-otot yang terlibat dalam pernapasan lho, Bunda. Perubahan hormonal ini pada laki-laki nantinya dapat mempengaruhi kemungkinan terjadinya dengkuran.

Meskipun laki-laki cenderung lebih banyak mendengkur daripada perempuan, penting untuk diingat bahwa dengkuran itu sendiri tidak selalu menunjukkan adanya masalah serius. Namun, jika dengkuran dirasa berlebihan atau disertai dengan gangguan tidur lain, seperti sleep apnea, maka konsultasi medis sangat dianjurkan ya, Bunda. 

Baca Juga: Suka Tidur Mendengkur? Lakukan 5 Hal Ini

Selain itu, mengadopsi gaya hidup sehat, menjaga berat badan yang seimbang, dan menghindari faktor pemicu seperti alkohol dan merokok tentu akan sangat membantu mengurangi kemungkinan dengkuran yang berlebih.

 

Referensi:

https://hellosehat.com/pola-tidur/sleep-apnea/pria-lebih-sering-ngorok/

https://health.kompas.com/read/2022/01/20/100000368/kenapa-pria-lebih-sering-ngorok-dibanding-wanita?page=all

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi