Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Kisah Mengerikan Lucy Letby, Perawat yang Membunuh Tujuh Bayi di Inggris

author
Claudia Tari Aplabatansa
Kamis, 7 September 2023 | 11:28 WIB
Lucy Letby, kasusnya kini sudah tersebar diseluruh dunia sebagai pembunuh bayi terkejam di Inggris || Pinterest |

Setelah penyelidikan yang panjang dan intensif, misteri di balik serangkaian kematian bayi yang mencengangkan di Countess of Chester Hospital, Inggris akhirnya terungkap. Perawat di rumah sakit tersebut, Lucy Letby (33 tahun), ditetapkan sebagai pelaku di balik tragedi mengerikan ini.

Lonjakan Kematian Bayi yang Mencurigakan

Kisah yang menggemparkan dunia ini bermula pada Juli 2018 ketika otoritas medis dan kepolisian Cheshire, Inggris mulai menyelidiki lonjakan angka kematian bayi di unit perawatan intensif neonatal di Countess of Chester Hospital. Peningkatan angka kematian yang mencurigakan mengarah pada Letby, seorang perawat yang telah lama bekerja di rumah sakit tersebut.

Dalam pengadilan Manchester Crown, Inggris yang berlangsung selama berbulan-bulan fakta demi fakta mengerikan terkuak. Letby dinyatakan bersalah atas pembunuhan terencana terhadap beberapa bayi yang dirawat di bawah perawatannya. Bukti-bukti medis dan kesaksian dari rekan kerja serta ahli forensik menjadi pijakan penting dalam membangun kasus terhadapnya.

Pengacara Letby, Ben Myers KC, mencoba membantah tuduhan tersebut dengan berbagai argumen. Sidang pun sempat menjadi sangat rumit karena meski banyak bukti yang disajikan, Letby tetap tidak mengakui kesalahannya. Sebaliknya, Letby berkilah bahwa peristiwa tersebut merupakan kegagalan pihak rumah sakit.

Namun bukti-bukti yang tak terbantahkan semakin banyak muncul dan menguatkan pembuktian yang dibangun oleh jaksa penuntut, Nick Johnson KC. Para juri dengan tegas memutuskan bahwa Letby bersalah atas tindakan keji yang telah dia lakukan.

Baca juga: Kisah Inspiratif Sang Juara Dunia, Lionel Messi yang Pernah Menderita Gangguan Hormon Sejak Kecil

Bukti Catatan Tangan yang Mengerikan

Salah satu bukti terkuat yang berhasil diperoleh polisi saat menggeledah rumah Letby adalah beberapa catatan tulisan tangan yang berisi “pengakuan” Letby. 

Berikut ini beberapa diantaranya:

"Saya dengan sengaja membunuh mereka karena saya merasa tidak kompeten merawat mereka."

"Saya adalah sosok yang jahat, saya melakukan ini.”

"Hari ini adalah hari ulang tahunmu dan kamu tak lagi di sini, saya memohon maaf atas kenyataan ini.”

Tulisan tangan Lucy Letby yang ditemukan ketika ia membuangnya || Pinterest |

Hukuman Seumur Hidup untuk Sang Pembunuh

Setelah berbulan-bulan persidangan dan lebih dari tiga minggu pertimbangan, juri menyatakan Letby bersalah atas 14 dari 22 tuduhan yang diajukan. Pada Jumat lalu (18/8) Hakim James Goss pun menjatuhkan vonis hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan keringanan pada Letby, yang ironisnya tidak hadir saat putusan dijatuhkan. 

Letby terbukti melakukan pembunuhan terhadap tujuh bayi dan upaya pembunuhan enam bayi lainnya di Rumah Sakit Countess of Chester antara Juni 2015 hingga Juni 2016. Dalam aksinya, Letby membunuh para bayi itu dengan cara menyuntik bayi-bayi tersebut dengan insulin atau udara. Bahkan Letby juga memberikan susu kepada para bayi malang itu secara paksa hingga tersiksa.

Kemungkinan Letby akan menjalani hukumannya di HMP Low Newton, sebuah penjara dengan keamanan maksimum untuk para pelaku kejahatan berbahaya. Selain itu, dana pensiun Letby dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) akan dibekukan.

Putusan ini mencerminkan seriusnya tindakan yang telah dia lakukan dan diharapkan memberikan keadilan bagi keluarga-keluarga yang telah kehilangan buah hati mereka.

Kepala Polisi Chester, David Thompson, menyatakan, "Keberhasilan penyelidikan kasus ini merupakan contoh nyata kerja keras dan kolaborasi antara pihak kepolisian, ahli forensik, dan otoritas medis. Keadilan akhirnya ditegakkan untuk para korban dan keluarga mereka."

Baca juga: Akhirnya Di Usia 18 Tahun Aku Mengetahui Rahasia Kematian Ibu

Trauma Para Keluarga Korban

Hukuman berat pada Letby memang telah dijatuhkan, namun duka para orang tua korban tak akan pernah selesai. Beberapa orang tua menyampaikan dampak yang mereka rasakan atas perbuatan Letby. Mereka juga mengatakan beberapa bayi yang mengalami percobaan pembunuhan masih hidup kini dan menderita cacat.

“Anda pikir Anda berhak mempermainkan Tuhan dengan kehidupan anak-anak kami. Kami sangat trauma sehingga tidak dapat mengingat malam ketika Anda membunuh anak kami," ungkap Ibu dari Bayi A dan B.

Bayi A dibunuh pada 8 Juni 2015 dan Letby berusaha membunuh saudara perempuannya, Bayi B, 28 jam kemudian. Bayi B akhirnya selamat.

Sementara Ibu Bayi D terus memegang mainan kelinci milik bayinya sambil terisak di kursi saksi. Setelah putrinya meninggal pada tanggal 22 Juni 2015, dia mengaku terus mendesak adanya penyelidikan namun pihak rumah sakit meyakinkan bahwa hal tersebut bukan urusan kepolisian.

“Saya sangat merindukan (Bayi D). Saya sangat ingin merasakan keberadaannya, menciumnya, memeluknya. Saya sangat ingin menjaganya tetap aman," ujarnya yang mengaku kehilangan kepercayaan diri sebagai seorang perempuan, seorang teman, dan seorang istri hingga pernikahannya berantakan.

Baca juga: Tetangga Sebelah Ternyata Kakak Perempuan Yang Hilang

Ruang anak tempat Lucy Letby pernah bertugas di salah satu rumah sakit di Inggris || Cheshire Police |

Siapa Sosok Letby?

Letby lahir pada 4 Januari 1990 dan dibesarkan di Hereford bersama ibu dan ayahnya, Susan dan John, yang sejak Oktober telah menyaksikan jalannya persidangan putri mereka dari bangku penonton.

Selama masa studinya, dia menyelesaikan banyak penempatan kerja, mayoritasnya berbasis di Rumah Sakit Countess of Chester, bangsal anak atau unit neonatal. Letby mendapatkan kualifikasi sebagai perawat Band 5 (perawat utama) pada September 2011 dan mulai bekerja penuh waktu di rumah sakit sejak Januari 2012, sebelum akhirnya ditempatkan di ruang perawatan intensif bayi pada musim semi 2015.

Meski sudah mendapatkan hukuman, sebagian kasus Letby masih menyisakan misteri, terutama alasan utama mengapa Letby tega menyakiti bayi-bayi tersebut. Tidak ditemukan catatan kriminal sebelumnya ataupun kecenderungan gangguan mental serius.

Kasus pembunuhan yang menghabiskan waktu sidang selama 10 bulan ini pun menjadikan Letby sebagai pembunuh berantai anak-anak yang terburuk dalam sejarah Inggris.

Penulis Claudia Tari Aplabatansa
Editor Ratih Sukma Pertiwi