Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Bantu Bunda Pasca Melahirkan, Pemerintah Korea Selatan Sediakan Postpartum Nanny

author
Claudia Tari Aplabatansa
Jumat, 29 September 2023 | 09:10 WIB
Pospartum Nanny di Korea yang sangat membantu Ibu baru melahirkan || Shutterstock |

Gangguan kesehatan mental merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi ibu pasca persalinan dan harus mendapatkan perhatian khusus. Data Indonesia National Adlescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2023 menunjukkan tingginya kasus gangguan kesehatan mental pada populasi ibu hamil, ibu menyusui, serta ibu dengan anak usia dini.

Hasil penelitian Andrianti (2020) juga mengungkapkan, 32 persen ibu hamil mengalami depresi dan 27 persen depresi pasca melahirkan. Selain itu, penelitian berskala nasional tersebut menunjukkan 50-70 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues yang merupakan angka tertinggi ketiga di Asia.

Mengenal Baby Blues

Sekitar 80 persen ibu mengalami baby blues pasca melahirkan. Baby blues biasanya dimulai dalam 2-3 hari pertama setelah persalinan dan dapat berlangsung hingga dua minggu. 

Baby blues disebabkan oleh perubahan hormon dan gejalanya mencakup:

  1. Menangis tanpa alasan yang jelas
  2. Mudah tersinggung
  3. Susah tidur
  4. Kesedihan
  5. Perubahan suasana hati
  6. Rasa gelisah
  7. Kecemasan

Baca juga: Baby Blues Syndrome Jangan Dibiarkan Berlarut-larut, Kenali dan Segera Atasi!

Mengenal Postpartum Depression

Merupakan bentuk depresi yang lebih parah dan berlangsung lebih lama daripada baby blues. Bahkan terkadang postpartum depression atau depresi pasca melahirkan bisa dimulai sejak kehamilan dan berlanjut bertahun-tahun setelah melahirkan. 

Postpartum depression ditandai dengan beberapa gejala seperti berikut ini:

  • Perubahan suasana hati yang parah
  • Terlalu sering menangis
  • Kesulitan membentuk ikatan emosional (bonding) dengan bayi 
  • Menarik diri dari keluarga dan teman-teman
  • Hilangnya nafsu makan atau makan lebih dari biasanya
  • Tidak bisa tidur atau tidur terlalu banyak
  • Kelelahan yang parah atau kehilangan energi
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai
  • Mudah tersinggung dan marah
  • Merasa bukan ibu yang baik
  • Merasa putus asa
  • Perasaan tidak berharga, malu, bersalah, atau merasa tidak memadai
  • Tidak bisa berpikir dengan jernih, berkonsentrasi, atau membuat keputusan
  • Merasa gelisah
  • Kecemasan yang parah, bahkan serangan panik
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi 
  • Memiliki pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri

Baca juga: Ini Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression

Pospartum Nanny disubsidi oleh pemerintah Korea Selatan || Shutterstock |

Jasa Postpartum Nanny di Korea Selatan

Menjawab kebutuhan akan penanganan gangguan kesehatan mental ibu pasca melahirkan, pemerintah Korea Selatan menyediakan jasa postpartum nanny yang dikhususkan bagi para Bunda yang baru melahirkan. 

Melansir dari Expatkidskorea, postpartum nanny adalah sebuah pekerjaan yang dikhususkan untuk menemani, membantu, dan merawat ibu yang baru saja melahirkan. Hebatnya lagi, di Korea Selatan jasa postpartum nanny bisa didapatkan melalui klinik-klinik persalinan yang telah tersedia di berbagai penjuru Korea Selatan.

Di klinik yang lebih mirip hotel ini ini Bunda yang baru melahirkan dapat menetap selama seminggu atau dua minggu untuk mendapatkan perawatan secara khusus dari postpartum nanny. Dan, jika Bunda memilih untuk memanfaatkan jasa postpartum nanny di rumah sendiri pun bisa, dalam waktu 5 sampai 15 hari pasca melahirkan.

Biaya dan Fasilitas dari Postpartum Nanny

Jasa postpartum nanny ini diberikan oleh pemerintah Korea Selatan dalam bentuk subsidi. Kebijakan ini diterapkan karena angka kelahiran di Korea Selatan yang cukup rendah.

Subsidi diberikan sebesar 1 juta Won dan diharapkan dapat bermanfaat untuk ibu yang baru melahirkan. Untuk mendapatkan subsidi syaratnya adalah sang ibu sudah menjadi warga negara Korea Selatan selama minimal 6 bulan dan mengajukan subsidi ini dalam jangka waktu maksimal 60 hari setelah melahirkan.

Bunda penasaran nggak, berapa sih biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan fasilitas postpartum nanny jika tanpa subsidi? Ternyata, biaya minimum yang harus dikeluarkan adalah sekitar 2 juta Won atau sekitar Rp23 juta per minggu. Biaya tersebut dikeluarkan untuk makanan, camilan, jasa pijat, kelas perawatan bayi, serta konsultasi menyusui.

Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Nyata Mengintai Para Ibu Pasca Melahirkan

Cegah Postpartum Depression di Indonesia

Di Indonesia memang belum ada jasa postpartum nanny, namun ada beberapa hal dapat dilakukan untuk mendukung kesehatan mental dan fisik Ibu pasca melahirkan, diantaranya: 

  1. Istirahat yang cukup

Hal ini bisa didukung dengan kesediaan Ayah bergantian menjaga si kecil, khususnya pada larut malam. Bayi mungkin akan bangun setiap dua hingga tiga jam untuk disusui. Untuk memastikan Bunda mendapatkan cukup istirahat, tidurlah ketika bayi Bunda tidur.

  1. Dukungan dari pasangan

Sebelum memutuskan memiliki anak, tentu Ayah dan Bunda akan membuat kesepakatan-kesepakatan bagaimana strategi mengurus anak nantinya. Misalnya, bergantian menjaga agar Bunda dan Ayah punya waktu untuk me time dan saling bantu mengurus pekerjaan rumah.

  1. Cari bantuan

Jangan ragu untuk menerima bantuan dari keluarga dan teman selama periode pasca melahirkan agar tubuh Bunda pulih. Mereka dapat membantu menyiapkan makanan atau membantu merawat anak-anak lain di rumah.

  1. Makan makanan sehat

Tingkatkan asupan sehat, seperti gandum utuh, sayuran, buah-buahan, dan protein hewani. Bunda juga harus meningkatkan asupan cairan, terutama jika sedang menyusui.

  1. Berolahraga 

Cobalah berjalan-jalan di sekitar rumah. Pemandangan yang menyegarkan dapat membuat Bunda lebih nyaman.

Risiko mengalami baby blues atau postpartum depression memang ada, namun bunda tidak perlu khawatir berlebihan akan mengalami hal-hal berat saat si kecil lahir ke dunia. Dengan berpikiran positif dan bekerja sama dengan Ayah selama mempersiapkan kelahiran, maka semuanya akan berjalan dengan baik. Semangat Bunda!

 

 

 

 

Referensi:

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/postpartum-depression/symptoms-causes/syc-20376617
https://www.haibunda.com/kehamilan/20230905104839-49-315053/mengenal-postpartum-nanny-di-korea-yang-bantu-bunda-jalani-hari-hari-pasca-melahirkan
https://www.farah.id/read/2023/08/21/13972/pentingnya-%3Ci%3Epostpartum-care-center%3C-i%3E-untuk-mengurangi-depresi-pada-ibu-melahirkan
https://www.healthline.com/health/postpartum-care#baby-blues
https://ameera.republika.co.id/berita/rvapge478/angka-baby-blues-indonesia-tertinggi-ketiga-di-asia-ada-apa


Penulis Claudia Tari Aplabatansa
Editor Ratih Sukma Pertiwi