Love as powerful as your mother’s for you leaves its own mark to have been loved so deeply .. will give us some protection forever.
J.K. Rowling

Mengapa Sebaiknya Orang Tua Menunda Tindik pada Bayi Baru Lahir?

author
Ruth Sinambela
Senin, 16 Oktober 2023 | 11:46 WIB
Menindik telinga bayi sebaiknya dilakukan oleh dokter atau bidan ahli. | Shutterstock

 

Menindik telinga bayi perempuan sejak lahir umum dilakukan oleh orang tua, khususnya di Indonesia. Ada berbagai alasan di balik keputusan ini, seperti untuk mempercantik penampilan, menunjukkan identitas, atau sekadar mengikuti kebiasaan dan keinginan pribadi. Namun apakah menindik telinga bayi aman dan bermanfaat? Apa saja risiko dan dampaknya bagi kesehatan bayi? 

Untuk mengetahui hal tersebut, Bunda dan Ayah sebaiknya mengetahui terlebih dahulu apa saja keuntungan dan kerugian menindik bayi berikut ini!

Keuntungan Menindik Telinga Bayi

  • Beberapa orang tua meyakini dengan menindik telinga bayi akan membuat buah hatinya terlihat lebih cantik serta meningkatkan rasa percaya diri mereka saat tumbuh dewasa.
  • Budaya di Indonesia memiliki tradisi atau kebiasaan untuk menindik telinga bayi sebagai simbol identitas, seperti agama, etnis, atau keluarga. Hal ini dapat membantu bayi merasa lebih terhubung dengan komunitasnya saat besar nanti.
  • Keinginan pribadi orang tua untuk menindik telinga si kecil karena alasan estetika, gaya, atau preferensi. Hal ini dapat memberikan kepuasan dan kebahagiaan bagi orang tua.

Baca juga: Saat Ingin Memakaikan Anting pada Bayi, Perhatikan 3 Hal Ini ya, Bun!

Kerugian Menindik Telinga Bayi

  • Menimbulkan rasa sakit yang cukup besar bagi bayi, terutama jika dilakukan tanpa anestesi atau obat penghilang rasa sakit.
  • Meningkatkan risiko terjadinya infeksi, alergi, luka, atau bekas luka pada area yang ditindik, terutama jika tidak dilakukan dengan cara yang steril, higienis, dan aman. 
  • Infeksi dapat menyebabkan radang, nanah, bengkak, atau demam. 
  • Menyebabkan luka akibat anting tersangkut.
  • Anting mungkin lepas dan tertelan oleh bayi.
  • Meninggalkan bekas luka berupa jaringan parut yang tebal atau keloid yang sulit hilang.
  • Telinga bayi masih sangat lunak dan sensitif, sehingga mudah rusak atau berubah bentuk akibat tindikan.

Jika tidak dilakukan dengan tepat, menindik telinga bayi dapat menimbulkan risiko iritasi dan infeksi. | Shutterstock

Usia dan Cara yang Tepat untuk Menindik Telinga Bayi

Jika Bunda tetap ingin menindik telinga bayi maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai usia dan cara yang tepat untuk melakukannya. Berikut beberapa tipsnya:

  • Sebaiknya tunggu sampai bayi berusia minimal 3-4 bulan sebelum menindik telinga mereka. Pada usia tersebut, bayi sudah mendapatkan beberapa vaksinasi dasar yang dapat melindungi mereka dari infeksi. Selain itu bayi sudah mulai mengembangkan sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf mereka sehingga dapat lebih tahan terhadap rasa sakit dan stres.
  • Pilihlah cara yang steril, higienis, dan aman untuk menindik telinga bayi. Hindari menggunakan alat tembak atau gunting yang dapat menyebabkan luka atau infeksi.
  • Gunakan jarum steril yang terbuat dari bahan hipoalergenik, seperti emas, perak, atau titanium.
  • Datang lah ke dokter atau bidan ahli yang berpengalaman dan memiliki sertifikat untuk menindik telinga bayi. Jangan lakukan sendiri di rumah atau di tempat yang tidak bersih ya, Bun!

Baca juga: Tips Membersihkan Kotoran Telinga Anak dengan Aman

Perawatan dan Pencegahan Komplikasi

Setelah menindik telinga bayi, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk merawat dan mencegah komplikasi pada telinga yang ditindik, Bun. Berikut beberapa langkahnya:

  • Bersihkan area yang ditindik perlahan dengan alkohol 2-3 kali sehari selama 6 minggu pertama untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
  • Gunakan kapas atau kain bersih untuk membersihkan telinga yang ditindik, jangan gunakan sabun, losion, atau produk lain yang dapat mengiritasi kulit bayi.
  • Putar anting secara perlahan setiap hari selama 6 minggu pertama untuk mencegah anting menempel pada kulit atau luka tindik.
  • Pilih anting yang ringan, nyaman, dan tidak mudah lepas. Hal ini untuk mencegah anting menimbulkan tekanan, gesekan, atau tarikan pada telinga bayi.
  • Hindari kontak dengan air kotor seperti kolam renang untuk mencegah infeksi akibat bakteri atau jamur. Jika terpaksa harus berenang, gunakan penutup telinga yang kedap air.
  • Pantau reaksi bayi terhadap tindikan. Jika ada tanda-tanda seperti merah, bengkak, nanah, demam, gatal, nyeri, atau keloid, segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

Menindik telinga bayi sebaiknya menjadi sebuah keputusan yang harus dipertimbangkan dengan matang oleh orang tua ya, Bun. Ada beberapa keuntungan dan kerugian yang dapat timbul akibat praktik ini. Namun jika Bunda tetap ingin menindik telinga bayi, maka sebaiknya ikuti tips mengenai usia dan cara yang tepat untuk melakukannya, ya!



Referensi:

https://www.rileychildrens.org/connections/ear-piercing-for-kids-safety-tips-from-a-pediatrician

https://hellosehat.com/parenting/bayi/perawatan-bayi/tindik-telinga-bayi/

https://www.alodokter.com/ini-fakta-tentang-tindik-telinga-pada-bayi

Penulis Ruth Sinambela
Editor Ratih Sukma Pertiwi