Melansir dari Healthline, mental load merupakan beban tak terlihat yang harus dipikirkan oleh seorang ibu. Jadi bukanlah beban fisik namun lebih sebagai beban yang menguras energi dari dalam pikiran Bunda.
Lebih luas lagi, mental load sebenarnya mencakup segala aspek yang berkaitan dengan merencanakan, mengorganisir, dan mengingat berbagai tugas dan tanggung jawab sehari-hari dalam keluarga. Termasuk merencanakan menu makan setiap hari, perawatan anak, kegiatan sekolah, jadwal medis, kebersihan rumah, dan masih banyak lagi.
Bahkan yang seringkali terjadi, Bunda mungkin tidak hanya bertanggung jawab untuk melakukan tugas-tugas tersebut, tetapi juga dituntut untuk mengantisipasi dan memikirkan segala kemungkinan yang mungkin terjadi!
Lelah, namun kenyataannya para ibu seringkali merasa bertanggung jawab untuk menjaga harmoni rumah tangga dan kebahagiaan anggota keluarga. Hal ini lah yang dapat menciptakan beban tambahan dalam hal emosional dan psikologis, karena harus menjaga semua detail agar tetap berjalan lancar.
Mirisnya, meskipun beban tersebut sering menghantui pikiran dan bisa menyebabkan stres juga kelelahan bagi Bunda, sangat mungkin hal ini justru diabaikan atau tidak dianggap eksis oleh orang lain atau anggota keluarga, Bun. Sedih, ya.
Baca juga: Ini 6 Hal yang Paling Dibutuhkan Anak Perempuan dari Ibunya
Penyebab Mental Load
Beban mental bisa disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya peran yang kaku dalam masyarakat. Harus diakui kalau isu gender seringkali menempatkan para ibu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak.
Selain itu, kurangnya dukungan dari pasangan dalam melakukan tugas rumah tangga juga menyebabkan beban mental yang lebih tinggi lagi.
Dampak Mental Load
Beban mental yang dirasakan oleh Bunda, baik yang bekerja maupun berperan sebagai ibu rumah tangga, faktanya memiliki dampak yang serupa. Bunda mungkin akan lebih rentan mengalami stres, depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.
Dengan demikian mental load juga bisa memengaruhi kesehatan fisik, seperti menurunkan sistem imun, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan sakit kepala. Bahkan berdampak pula pada hubungan Bunda dengan pasangan dan anak-anak. Bagaimana pun, Bunda yang mengalami mental load biasanya akan lebih mudah marah, kurang sabar, dan kurang bahagia.
Baca juga: Yuk, Mulai Nulis Jurnal Supaya Mental Lebih Sehat
Bagaimana Meresponnya?
Mental load bukanlah hal sepele dan harus ditangani dengan baik ya, Bunda. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merespon mental load yang Bunda rasakan:
- Berbagi tugas dengan pasangan. Jangan ragu untuk meminta bantuan si Ayah dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak. Hal ini bisa sangat mengurangi beban mental lho, Bun.
- Membuat daftar prioritas dalam to-do list. Menulis semua pekerjaan yang harus dilakukan bisa membantu Bunda untuk mengatur waktu dan energi dengan lebih baik. Selain itu Bunda juga bisa menentukan mana pekerjaan yang penting dan mendesak, dan mana yang bisa ditunda atau butuh bantuan. Sudah terbukti efektif, Bun!
- Meluangkan waktu untuk diri sendiri. Bunda juga perlu menjaga kesejahteraan diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang disukai atau membuat rileks. Misalnya berolahraga, meditasi, membaca buku, menonton film, atau berbelanja.
- Mencari dukungan sosial. Berbagi cerita atau curhat dengan orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, atau komunitas terbukti mampu membantu para ibu merasa tidak sendirian dan termotivasi!
- Buka saluran komunikasi dengan pasangan atau anggota keluarga lainnya. Diskusikan tentang pembagian tugas dan tanggung jawab secara adil. Jangan ada anggapan bahwa Bunda secara otomatis bertanggung jawab atas semua hal.
- Buat daftar tugas rumah tangga dan tanggung jawab keluarga. Bagilah tugas ini di antara anggota keluarga, termasuk anak-anak yang sesuai. Ini akan membantu mengurangi beban mental yang Bunda rasakan.
- Libatkan seluruh keluarga dalam merencanakan jadwal dan kegiatan. Ini dapat membantu mengurangi beban mental dalam hal perencanaan.
Baca juga: 7 Manfaat Penting To-Do List bagi Ibu Bekerja
Mental load merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh banyak ibu di dunia modern ini. Namun, dengan tips sederhana di atas, apabila didasari niat yang baik dan kuat, Bunda pasti tidak lagi merasa kewalahan dengan peran Bunda sebagai orang tua. Tak hanya itu, keseimbangan hidup juga akan dapat Bunda dapatkan serta otomatis meningkatkan kadar kebahagiaan yang dimiliki!
Meski demikian, apabila Bunda terus-menerus merasa kewalahan atau sering merasa tertekan hingga mempengaruhi suasana hati dan respon Bunda pada keluarga, khususnya si kecil. Segeralah konsultasikan hal tersebut pada ahlinya agar jangan sampai menyebabkan hal yang lebih buruk seperti depresi. Ingat, kesehatan mental Bunda juga sangat penting!
Referensi:
https://www.huffpost.com/entry/mom-mental-load_l_63f7a67ee4b0616708e04d9a
https://www.bbc.com/worklife/article/20210518-the-hidden-load-how-thinking-of-everything-holds-mums-back
Ibu Sering Lelah, Ternyata Karena Beratnya Beban Mental dalam Rumah Tangga | kumparan.com