You are beautiful because you let yourself feel, and that is a brave thing indeed.
Shinji Moon

Keputihan pada Balita, Normalkah?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Senin, 20 November 2023 | 17:54 WIB
Ajarkan anak untuk menjaga kebersihan vagina sejak dini untuk mencegah keputihan. | Shutterstock

Saat balita mengalami keputihan, Bunda pasti khawatir dan panik. Tapi sebaiknya ketahui dulu, apa sebenarnya yang menyebabkan anak mengalami keputihan.

Keputihan pada balita perempuan berupa bercak lendir berwarna bening dan tidak berbau yang muncul di area vital. Dalam kondisi normal, keputihan membantu melembapkan vagina dan mencegah infeksi.

Sedangkan tanda-tanda keputihan tidak normal adalah jika lendir berwarna seperti kuning, kehijauan bahkan kemerahan, serta menimbulkan rasa gatal dan panas di area vagina.

Keputihan pada balita umumnya disebabkan karena organ vagina anak belum tumbuh sempurna, misalnya kulit vagina yang masih tipis dan belum ada rambut kemaluan yang membantu melindungi vagina dari kuman atau sisa feses

Penyebab Patologis dan Fisiologis

Keputihan pada balita dapat disebabkan oleh faktor patologis dan fisiologis. Yuk, simak penjelasannya, Bun!

Baca juga: Si Kecil Keputihan, Bagaimana Mengatasinya?

1.Keputihan fisiologis

Merupakan kondisi normal berupa keluarnya cairan berwarna bening atau putih dan tidak berbau dari vagina anak.

Dapat disebabkan oleh pakaian dalam yang terlalu sempit, bahannya tidak menyerap keringat, atau dipakai dalam waktu lama. Selain itu bisa juga disebabkan karena kebersihan vagina yang kurang.

Oleh karena itu, pastikan Bunda mengajarkan anak untuk:

-Rutin mengganti celana dalam 3 kali sehari atau setiap lembap atau basah.

-Keringkan kulit setelah cebok dengan tisu atau kain lembut.

-Membersihkan vagina dari arah depan ke belakang.

-Cebok dengan air bersih.

-Tidak duduk di tempat yang kotor.

Keputihan fisiologis juga dapat dialami oleh bayi, Bun. Penyebabnya adalah pemakaian popok yang terlalu lama. Ingat Bun, gantilah popok bayi setiap 2-3 jam. Apalagi saat bayi baru lahir bisa buang air kecil hingga 20 kali sehari.

Jika melihat tanda-tanda keputihan pada si Kecil, segeralah konsultasikan ke dokter. | Shutterstock

Baca juga: Kata Dokter: Waspadai Keputihan Pada Kehamilan

2.Keputihan patologis

Biasanya disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri. Sisa tisu toilet, sisa urine, sabun, residu detergen atau pelembut pakaian, bedak tabur, lotion, dan salep juga bisa menjadi pemicu.

Gejala keputihan patologis antara lain:

-Rasa gatal pada vagina

-Luka pada area vagina

-Vagina berbau tidak sedap

-Demam

-Nyeri pada perut bagian bawah

-Lendir keputihan kental dan berwarna putih pekat, kuning, hijau, kemerahan.

-Sakit saat buang air kecil

 

Segera periksakan ke dokter jika terjadi gejala-gejala ini pada si Kecil.

 

 

Referensi:

https://kidshealth.org/en/parents/yeast-infection.html

https://kidshealth.org/en/parents/vaginitis.html#:~:text=Vaginitis%20is%20common%20in%20girls,this%20area%2C%20leading%20to%20vaginitis.

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi