Bunda atau Ayah pernah mengalami rasa cemas dan takut berlebihan ketika harus berbicara di depan umum? Misalnya saat harus mempresentasikan program kerja di depan kolega kantor.
Gugup dan cemas saat harus berbicara di depan umum wajar terjadi, Bun. Namun jika ketakutan yang terjadi sampai berlebihan, sulit dikendalikan, dan terjadi berulang kali, bisa jadi Bunda mengalami Glossophobia. Bahkan pengidap gangguan ini kerap cemas pada suatu hal yang “ancamannya” tidak sebanding dengan kondisi sebenarnya yang harus ia hadapi.
Glossophobia merupakan istilah medis terkait kecemasan atau ketakutan berlebihan yang terjadi saat seseorang berbicara di depan umum. Gangguan sosial ini bukanlah kondisi yang berbahaya namun sebaiknya diatasi agar tidak mengganggu kesehatan mental dan kehidupan sehari-hari orang tersebut.
Baca juga: Mengenal Tokophobia, Ketakutan Ekstrem pada Hamil dan Melahirkan
Gejala Glossophobia
Kecemasaan saat tampil di depan umum yang termasuk glassophobia memiliki beberapa gejala tertentu, Bun.
Gejala fisik:
-Detak jantung cepat
-Keringat dingin
-Tubuh menggigil
-Sesak napas
-Pusing
-Mual muntah
-Otot menegang
-Terus menerus ingin melakukan suatu hal, seperti buang air kecil dan batuk-batuk.
Gejala psikologis:
-Terus menerus mengalami kecemasan berlebihan setiap berbicara di depan umum
-Perasaan malu dan tidak mampu
-Ketakutan berbuat salah atau gagal
-Kecemasan akan dihakimi atau dipermalukan
-Selalu menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan
Perlu diketahui, setiap orang yang mengalami glossophobia dapat memperlihatkan gejala-gejala yang berbeda-beda. Bahkan terkadang gejala yang muncul tidak mampu dijelaskan dengan kondisi medis, efek samping obat, atau penyalahgunaan zat adiktif.
Baca juga: Vestifobia, Ketakutan Ekstrem pada Pakaian
Disebabkan oleh faktor genetik?
Studi National Institute of Mental Health (NIMH) menemukan bahwa otak manusia yang mengidap kecemasan sosial memiliki respons yang lebih tinggi ketika menghadapi komentar negatif. Respons tersebut memengaruhi area otak yang mengatur proses emosi dan evaluasi diri.
Glossophobia dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1.Mengalami trauma psikologis masa lalu atau pengalaman tidak menyenangkan, misalnya melakukan kesalahan dan dipermalukan di depan umum.
2.Menghadapi lingkungan yang terlalu kompetitif sehingga memberikan tekanan besar.
3.Memiliki keterampilan berbicara yang kurang baik.
4.Faktor genetik.
Baca juga: Gangguan Kecemasan pada Anak: Tanda, Penyebab, dan Solusinya
Bagaimana mengatasinya?
Beberapa pengobatan glossophobia yang umum dilakukan adalah pemeriksaan fisik, terapi psikologis, obat-obatan, dan kombinasinya.
Namun, sebaiknya konsultasikan gejala-gejala glossophobia pada ahli yang tepat, misalnya psikolog atau psikiater. Diagnosis harus datang dari para ahli tersebut ya, Bun, jangan sampai self-diagnose. Dengan pengobatan yang tepat dan cepat, efek glossophobia dapat dikurangi.
Sumber:
https://www.healthline.com/health/glossophobia#treatment
https://www.nimh.nih.gov/health/statistics/social-anxiety-disorder
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/social-anxiety-disorder/symptoms-causes/syc-20353561