Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Sebelum Memberikan Susu Kedelai pada Anak, Cek Fakta Berikut!

author
Ratih Sukma Pertiwi
Senin, 11 Desember 2023 | 10:00 WIB
Susu formula isolat protein soya difortifikasi nutrisi untuk tumbuh kembang anak. | Shutterstock

Susu kedelai atau susu soya merupakan salah satu alternatif pengganti susu sapi yang cukup populer di kalangan orang tua di Indonesia. Dipercaya dapat dikonsumsi oleh anak-anak yang menderita alergi susu sapi, juga memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang anak. Benarkah demikian? Yuk, Simak fakta-fakta berikut ini!

1.Susu kedelai (susu soya) berbeda dengan susu formula isolat protein soya.

Perbedaan keduanya terletak pada proses pembuatan dan kandungan gizinya, Bun.

-Susu kedelai biasa dibuat dengan proses tradisional dari biji kedelai yang direndam kurang lebih 18 jam, dicuci, direbus, dikeringkan, dikuliti, ditumbuk, diblender lalu disaring. Susu kedelai tradisional ini umumnya tidak difortifikasi nutrisi untuk tumbuh kembang anak.

-Susu formula isolat protein soya dibuat biji kedelai yang dimurnikan menggunakan teknologi canggih. Susu formula isolat protein soya difortifikasi vitamin, mineral, dan komponen lainnya yang penting untuk tumbuh kembang anak, seperti zat besi, kalsium, zinc, dan vitamin D.

Konsultasikan ke dokter anak sebelum memberikan susu formula isolat protein soya pada anak. | Shutterstock

2. Susu formula isolat protein soya memiliki kualitas protein yang baik.

Susu formula isolat protein soya memiliki kualitas protein yang baik karena mengandung asam amino esensial dan mudah dicerna anak.

Penilaian dilakukan menggunakan metode Protein Digestibility-Corrected Amino Acid Scores (PDCAAS) yang menganalisis kandungan asam amino pada isolat protein soya. Hasilnya nilai PDCAAS isolat protein soya adalah 92%-100%, yang artinya sebanding dengan telur (100%), dan susu sapi (100%).

Selain itu, susu formula isolat protein soya dilengkapi asam lemak rantai panjang tak jenuh ganda (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid/LCPUFA) dan fortifikasi nutrisi penting lain, seperti zat besi, vitamin C, zinc, vitamin D, dan serat pangan.

Baca juga: Kata Dokter: 4 Langkah Penanganan Alergi Makanan Pada Anak

Alergi susu sapi pada anak salah satunya ditandai dengan adanya ruam kulit. | Shutterstock

3.Susu formula isolat protein soya direkomendasikan IDAI untuk anak dengan kasus alergi susu sapi.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa prinsip utama penanganan alergi susu sapi adalah menghindari asupan susu sapi dan turunannya, termasuk pada ibu yang sedang menyusui.

Pada anak alergi susu sapi yang tidak memperoleh ASI karena kondisi medis tertentu, IDAI merekomendasikan formula hipoalergenik, yaitu formula hidrolisat ekstensif (EHF) untuk alergi ringan-sedang dan formula asam amino (AAF) untuk alergi berat.

Baca juga: Alergi Susu Sapi dan Intoleransi Laktosa Pada Anak, Apa Bedanya?

Jika EHF dan AAF sulit ditemukan atau terlalu mahal, maka untuk anak dengan alergi susu sapi gejala ringan-sedang dapat diberikan formula isolat protein soya. Sebagai produk nabati, susu berbasis kedelai tidak mengandung protein seperti yang terkandung pada susu sapi.

Sebuah penelitian menemukan bahwa anak dengan alergi susu sapi yang mengonsumsi formula isolat protein soya memiliki pertumbuhan fisik yang serupa dengan anak yang mengonsumsi susu sapi.

Susu formula isolat protein soya juga direkomendasikan pada anak dengan:

  • Intoleransi laktosa
  • Galaktosemia (tubuh tidak dapat mencerna galaktosa)
  • Pola makan vegetarian

4.Pemberian susu formula isolat protein soya sebaiknya atas rekomendasi dokter.

Pemberian susu formula isolat protein soya pada anak dengan alergi susu sapi harus dikonsultasikan ke dokter anak karena memiliki risiko alergi silang yang telah terjadi pada 10-20% anak dengan alergi susu sapi.

 

Referensi:

IDAI. 2014. Rekomendasi, Diagnosis, dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi

https://nutriciaprofessional.id/article/Alasan-Memilih-Formula-Isolat-Protein-Soya-(Infografis)

https://www.alomedika.com/formula-isolat-protein-soya-informasi-terkini 

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi