PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mempertegas komitmennya dalam mendukung perempuan Indonesia semakin berdaya dengan memperluas program edukasi Literasi Keuangan bagi Perempuan (Financial Literacy for Women) di Indonesia. Bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) sejak tahun 2000 hingga saat ini, program ini berhasil menjangkau 17,6 juta perempuan yang tersebar di berbagai penjuru wilayah di Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan pengetahuan dasar akan manajemen keuangan, serta edukasi terkait pentingnya proteksi bagi diri dan keluarga.
Sebagai bentuk keberlanjutan program tersebut, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah kembali mengadakan Workshop Literasi Keuangan bagi Perempuan bertema “Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian”, dengan kembali berkolaborasi bersama MEE, serta menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Mohammad Ismail Riyadi Kepala Group Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah OJK, serta Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah periode 1442-1445 H, Dr. Hj. Siti Ma'rifah, SH., MH. turut hadir dan memberikan sambutan pada acara tersebut yang diadakan secara daring maupun luring.
Baca juga: Belajar dari Priyanka Chopra, Pentingnya Kemandirian Finansial Pada Perempuan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, mengatakan “Perempuan merupakan kekuatan bangsa dan negara yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan. Dengan memiliki pemahaman dasar finansial perempuan akan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan yang tepat.”
Senada dengan I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Michellina Laksmi Triwardhany, Presiden Direktur Prudential Indonesia menekankan pentingnya peran perempuan sebagai penggerak ekonomi nasional. “Kami percaya bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki perempuan yang cerdas dan berdaya, termasuk dalam hal finansial. Di Indonesia, 49,4% dari total 275,7 juta penduduk Indonesia adalah perempuan. Tidak hanya itu, 64,5% pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) adalah perempuan, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa perempuan merupakan kelompok kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Inilah mengapa literasi dan inklusi keuangan menjadi penting untuk mendukung perempuan Indonesia semakin berdaya, hingga pada akhirnya bisa merdeka secara finansial dan keluarga pun ikut sejahtera.”
Berdasarkan Survei OJK tahun 2022 indeks literasi keuangan perempuan mengalami peningkatan, yaitu dari 36,13% tahun 2019 menjadi 50,33% tahun 2022. “Melalui program Literasi Keuangan bagi Perempuan, kami bangga dapat turut berkontribusi secara konkrit dan berkelanjutan, hingga mampu menjangkau hingga 17,6 juta perempuan di berbagai wilayah di Indonesia selama empat tahun terakhir agar mampu melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan bagi diri mereka dan keluarga serta tangguh menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi, termasuk dalam menghadapi resesi. Ini sejalan dengan komitmen kami sebagai mitra bagi setiap kehidupan dan pelindung bagi setiap masa depan,” tambah Michellina.
Baca juga: Coba yuk, Bun! 5 Aplikasi Pengatur Keuangan Anti Ribet
Selama 2023, Prudential Indonesia dan Prudential Syariah telah sukses menyelenggarakan sejumlah kegiatan edukasi keuangan di empat kota, yaitu di Sumenep (Madura), Pati, Lombok Utara, dan Halmahera Barat, yang berlangsung secara tatap muka, virtual maupun hybrid melalui platform Zoom dan YouTube, dengan total partisipasi sebanyak 4.528 peserta. Program ini juga menjadi bagian dari komitmen Prudential Indonesia dan Prudential Syariah dalam menjangkau wilayah-wilayah 3T (daerah tertinggal, terdepan, dan terluar) yang masih perlu mendapatkan perhatian
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, baik pemerintah, Masyarakat Ekonomi Syariah, mitra lainnya, maupun masyarakat yang telah bersama-sama mendorong peningkatan literasi keuangan bagi masyarakat di Indonesia, khususnya bagi perempuan. Menyambut 2024, kami optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin baik dengan perempuan yang semakin cerdas dan berdaya, dan dapat melindungi keluarganya di setiap kehidupan untuk masa depan” tutup Michellina.