Infeksi cacing tambang bukan hanya menyerang kulit namun juga berbahaya hingga ke saluran pencernaan dan paru-paru, Bun. Efeknya bahkan bisa menyebabkan anemia dan malnutrisi.
Seorang ibu membagikan cerita di akun TikTok, anaknya yang berusia sekitar 5 tahun terpapar infeksi cacing tambang setelah bermain di pasir.
Awalnya sang anak mengalami ruam kemerahan di tangannya. Ruam tersebut berbentuk memanjang dan berkelok-kelok seperti cacing. Sang ibu juga bertutur, ruam tersebut cepat sekali bertambah panjang dalam sehari. Dan setelah beberapa hari ruam yang gatal tersebut menjadi seperti luka lepuh.
Benarkah Disebabkan oleh Pasir?
Infeksi cacing tambang adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya larva cacing tambang ke dalam tubuh. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, infeksi cacing tambang terjadi pada sekitar 700 juta orang di seluruh dunia hingga kini, terutama mereka yang tinggal di negara-negara berkembang beriklim tropis atau subtropis dengan tingkat sanitasi buruk.
Bagaimana mekanisme penularan cacing tambang?
1.Kontak langsung
Kulit anak atau orang dewasa mengalami kontak langsung dengan tanah atau pasir yang terkontaminasi larva cacing tambang. Jadi bukan hanya karena bermain di pasir ya, Bun namun pasir yang sudah terkontaminasi larva cacing tambang.
Cacing tambang, biasanya berjenis Necator americanus atau Ancylostoma duodenale, hidup dan bertelur di dalam tanah yang tidak mendapatkan sinar matahari, lembap, dan hangat. Biasanya lokasi-lokasi yang kebersihannya kurang memadai, Bun.
2.Lewat makanan
Larva cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Jika larva masuk ke dalam tubuh, maka akan menuju sistem pencernaan dan paru-paru. Cacing akan berkembang biak di usus halus dan menghasilkan telur yang akan dikeluarkan bersama feses, Nah, feses yang mengandung telur cacing tambang ini juga bisa mengontaminasi tanah, air, dan sumber makanan di sekitarnya.
Baca juga: Bagaimana Cacingan Bisa Menular dan Pencegahannya
Gejala Ruam hingga BAB Berdarah
Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi cacing tambang cukup beragam, yang dipengaruhi oleh daya tahan tubug masing-masing. Saat menginfeksi atau masuk ke dalam kulit (cutaneous larva migrans), maka infeksi cacing tambang dapat menimbulkan ruam yang gatal dan kemerahan dengan bentuk khas memanjang atau berkelok-kelok tempat cacing masuk. Ruam ini bisa bertambah panjang hingga 0,5 cm per hari, lho, Bun!
Larva cacing tambang yang sudah masuk ke dalam tubuh akan menjadi cacing dewasa dan menempel di usus halus. Cacing ini kemudian akan mengisap nutrisi dan darah, serta berkembang semakin banyak dalam saluran pencernaan. Inilah alasan mengapa infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia dan malnutrisi.
Infeksi cacing tambang pada saluran pencernaan menimbulkan gejala:
- Diare
- BAB berdarah
- Demam
- Tidak nafsu makan
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Batuk
- Sesak napas
- Kulit pucat karena anemia defisiensi besi
- Kelelahan
- Malnutrisi
Baca juga: Bunda Perlu Tahu, Ini Jenis Cacing yang Bisa Menulari Orang Dewasa
Tips Terhindar dari Infeksi Cacing Tambang
Ada beberapa hal yang bisa Bunda lakukan agar si Kecil terhindar dari risiko infeksi cacing tambang.
1.Rutin membersihkan mainan dan area main si Kecil.
2.Mencuci kaki, tangan atau memandikan si Kecil setelah bermain, terutama di luar rumah
3.Gunakan alas kaki saat si Kecil berkegiatan di luar rumah.
4.Rutin membersihkan rumah dan pastikan sanitasinya baik.
5.Konsumsilah makanan yang bersih dan matang.
6.Rutin mencuci tangan setelah makan, ke toilet, atau aktivitas lain yang mengotori tangan. Cucilah dengan air bersih mengalir dan sabun.
Jika Bunda menemukan tanda-tanda yang mengarah pada infeksi cacing tambang pada si Kecil, jangan ragu untuk membawanya ke dokter. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan dan tindakan yang diperlukan, misalnya pemeriksaan sampel feses, tes darah lengkap, pemberian obat cacing tertentu, suplemen zat besi, transfusi darah, hingga operasi pengangkatan cacing. Semua tentunya disesuaikan dengan kondisi pasien.
Sumber:
https://www.healthline.com/health/hookworm