Kabar duka datang dari selebriti Alice Norin, Bun. Melalui Instagram pribadinya hari ini, Jumat (16/2), ibu dari Alita Naora Lawi (7) dan Alana Naira Lawi (3) mengumumkan bahwa dirinya divonis mengidap kanker sarkoma.
Berawal pada Agustus 2023, Alice kerap merasa sakit di perut bagian bawah. Setelah berulang kali berkonsultasi ke dokter, ditemukan miom dalam rahim Alice. Namun menurut dokter, miom tersebut tidak perlu diangkat jika tidak mengganggu.
Pada akhir tahun 2023 Alice merasakan sakit yang tak tertahankan di perut bagian bawah. Ia pun segera memeriksakan kembali. Ternyata, ditemukan pembuluh darah di dekat miom yang berukuran 6 cm. Menurut dokter, pembuluh darah tersebut dapat menandakan adanya keganasan (kanker).
Operasi Angkat Rahim dan Menopause Dini
Alice kemudian diminta mendapatkan second opinion ke dokter fetomaternal di rumah sakit yang sama. Dari hasil pemeriksaan, ternyata ditemukan banyak pembuluh darah di sekitar miom tersebut. Pada 13 Desember 2023, Alice divonis mengidap kanker sarkoma yang berkembang di otot rahim.
Dikutip dari Mayo Clinic sarkoma merupakan salah satu jenis kanker yang dapat terjadi di berbagai lokasi tubuh. Sarkoma merujuk pada istilah umum untuk sekelompok besar kanker (terdapat lebih dari 70 jenis kanker) yang terjadi pada tulang dan pada jaringan lunak.
Sarkoma jaringan lunak terbentuk pada jaringan yang menghubungkan, menopang, dan mengelilingi struktur tubuh lainnya, termasuk otot, lemak, pembuluh darah, saraf, tendon, dan lapisan persendian. Kanker sarkoma yang diidap Alice adalah yang berkembang di otot rahim.
Untuk menghindari risiko penyebaran sel-sel kanker, Alice harus segera menjalani tindakan operasi. Menurut dokter, Alice akan menjalani operasi dengan metode midline laparotomy, yang menurut Cleveland Clinic merupakan pembedahan perut dengan cara membuat sayatan besar dari bagian atas ke bawah untuk menemukan gangguan sekaligus melakukan tindakan perbaikan pada organ-organ di dalam rongga perut.
“Karena setelah miomnya dibiopsi, jika ganas, maka semua organ reproduksi dan dua kelenjar di belakang harus dikeluarkan untuk stop kemungkinan sel kankernya menyebar,” ungkap Alice yang merasa syok. “Artinya aku akan menopause dini dan udah pasti tidak bisa punya anak lagi. Kita akhirnya menjadwalkan operasi besar di Sabtu, 16 Desember 2023,” lanjutnya di Instagram pribadinya @alicenorin, Jumat (16/2).
Baca juga: Menopause Dini. Kenapa dan Bagaimana Menghadapinya?
Jenis Kanker Sarkoma
Kanker sarkoma termasuk penyakit langka. Di Indonesia, ditemukan sekitar 150 ribu kasus kanker sarkoma setiap tahunnya. Sarkoma pada tulang lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan sarkoma pada jaringan lunak lebih sering ditemukan pada orang dewasa.
Sarkoma Tulang
Merupakan tumor tulang primer yang berkembang di tulang dan paling sering didiagnosis pada anak-anak. Bentuk kanker tulang primer yang paling umum adalah osteosarkoma.
Baca juga: Mengenal Sarkoma Ewing, Kanker Tulang pada Anak
Sarkoma Jaringan Lunak
Berasal dari jaringan lunak tubuh dan paling sering ditemukan di lengan, kaki, dada, atau perut. Tumor jaringan lunak dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa, namun lebih sering pada orang dewasa.
Gejala Kanker Sarkoma
Hopkins Medicine memaparkan, umumnya tanda dan gejala kanker sarkoma meliputi:
-Benjolan atau bengkak yang terasa melalui kulit pada tungkai, batang tubuh, panggul, atau punggung. Pembengkakan mungkin terasa nyeri atau pun tidak, juga dapat terasa hangat atau pun tidak saat disentuh.
-Sakit pada tulang
-Gerakan terbatas pada suatu sendi
-Patah tulang tanpa sebab yang jelas
-Sakit pada bagian perut
-Penurunan berat badan
-Demam yang tidak diketahui penyebabnya
Yang perlu diperhatikan, gejala-gejala ini bisa saja merupakan pertanda dari banyak kondisi medis lainnya, sehingga sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Sarkoma
Pada sebagian besar kanker sarkoma, belum diketahui penyebabnya secara pasti.
Sedangkan beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko kanker sarkoma adalah:
1.Sindrom yang bersifat genetik
Beberapa sindom yang meningkatkan risiko kanker dapat diturunkan dari orang tua ke anak. Contoh sindrom yang meningkatkan risiko sarkoma termasuk retinoblastoma familial dan neurofibromatosis tipe 1.
2.Terapi radiasi kanker
Pengobatan radiasi untuk kanker dapat meningkatkan risiko berkembangnya sarkoma di kemudian hari.
3.Pembengkakan kronis
Disebabkan oleh cadangan cairan getah bening yang terjadi ketika sistem limfatik tersumbat atau rusak.
4.Paparan bahan kimia
Bahan kimia tertentu, seperti bahan kimia industri dan herbisida, dapat meningkatkan risiko kanker sarkoma yang memengaruhi hati.
5.Paparan virus
Virus human herpesvirus 8 dapat meningkatkan risiko sejenis kanker sarkoma (sarkoma Kaposi) pada orang dengan sitem kekebalan tubuh rendah.
Sumber:
Instagram @alicenorin
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sarcoma/symptoms-causes/syc-20351048
https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24767-laparotomy
https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/sarcoma