Keguguran berulang membuat pasangan suami istri insecure, apalagi banyak informasi dan mitos yang menambah bingung. Yuk, pahami beragam fakta penting terkait keguguran berulang dan bagaimana menghindarinya!
Seperti yang Ayah dan Bunda ketahui, keguguran menyisakan duka, seperti halnya yang dialami pasangan suami istri Baek Hyun-Woo dan Hong Hae-In (BaekHong) dalam drama Korea Queen of Tears. Siapa yang menyangka, life marriage crisis yang dialami pasangan BaekHong bermula dari peristiwa keguguran. Satu kali keguguran saja sudah membuat sedih, apalagi jika yang terjadi keguguran berulang.
Dikutip dari Pubmed, keguguran berulang didefinisikan sebagai keguguran yang diketahui secara klinis terjadi sebanyak dua kali atau lebih pada usia kehamilan sebelum 20-24 minggu. Fertility & Reproductive Medicine Center menjelaskan, terdapat dua tipe keguguran berulang. Pertama, keguguran dini yang berulang, biasanya disebabkan oleh masalah kromosom yang tidak normal. Kedua, keguguran terlambat yang berulang, biasanya disebabkan kelainan rahim, autoimun dan persalinan prematur.
Selain rasa sakit dan bersalah, keguguran menyisakan rasa insecure, terutama bagi perempuan yang cenderung disalahkan. Padahal, faktor keguguran bukan bersumber dari perempuan semata. Untuk itu, bagi Ayah dan Bunda yang pernah atau berisiko mengalami peristiwa keguguran berulang, ada beberapa mitos dan fakta yang perlu diketahui dan pahami.
Baca juga: 6 Jenis Keguguran yang Wajib Diwaspadai Bumil
Mitos #1 Keguguran Berulang Menyebabkan Tidak Bisa Hamil
Fakta:
Dilansir dari The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), keguguran berulang terjadi pada 5 dari 100 perempuan yang memiliki keinginan untuk hamil. Namun, apabila Bunda pernah mengalami keguguran berulang, tidak perlu terlalu khawatir. Walaupun sudah dua kali mengalami keguguran, terdapat potensi keberhasilan sebesar 65% pada kehamilan yang ketiga.
Lalu, bagaimana jika keguguran berulang terjadi lebih dari tiga kali? Dilansir dari Mayo Clinic, jika keguguran terjadi lebih dari tiga kali secara berturut-turut, maka risiko keguguran di kehamilan selanjutnya meningkat sekitar 30-40%. Walaupun masih ada risiko terjadi keguguran, tingkat keberhasilan kehamilan masih tinggi.
Mitos #2 Keguguran Berulang Pasti karena Riwayat Genetik
Fakta:
Menurut ACOG, keguguran berulang sebagian besar disebabkan masalah genetik yang berkaitan dengan jumlah kromosom tidak normal selama pembuahan. Translokasi kromosom terjadi ketika sperma atau sel telur memiliki kromosom yang tidak normal. Di sisi lain, embrio tidak dapat menerima terlalu banyak atau sedikit materi genetik, kondisi inilah yang menyebabkan keguguran.
Namun selain faktor genetik, ada hal-hal lain yang bisa menyebabkan keguguran berulang, seperti faktor kondisi medis, usia, dan lingkungan.
Mitos #3 Keguguran Berulang Disebabkan Kualitas Sel Telur Buruk
Fakta:
Kromosom merupakan materi genetik yang penting dalam mendukung pertumbuhan embrio. Kromosom ada pada sel telur dan sperma. Oleh karena itu, keguguran berulang tidak selalu disebabkan kondisi sel telur yang buruk. Sperma juga memiliki kromosom yang jika tidak dalam jumlah normal berpotensi menyebabkan keguguran berulang.
Mitos #4 Tidak Boleh Langsung Hamil setelah Keguguran Berulang
Fakta:
Pasangan yang mengalami keguguran tentu bingung dan gelisah menentukan kapan waktu yang tepat untuk mencoba hamil lagi. Beberapa diantaranya mungkin butuh jeda untuk berpikir dan berdamai dengan keguguran yang dialami sebelumnya. Hal itu sangat wajar dan tidak menjadi masalah. Namun, bagi yang ingin segera mengusahakan hamil lagi, tidak perlu khawatir. Setelah mengalami keguguran, pasangan boleh langsung hamil lagi.
Tentunya ada jeda waktu tersendiri sebelum melakukan proses pembuahan. Pasangan dapat mulai berhubungan seks minimal dua minggu pasca terjadinya keguguran untuk mencegah terjadinya infeksi. Jika masih ragu, Ayah dan Bunda dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter ahli.
Baca juga: Seks Saat Hamil Sebabkan Keguguran? Dengar Penjelasan Dokter Berikut Ini
Tips Terhindar dari Keguguran Berulang
Peristiwa keguguran meninggalkan kekecewaan. Namun, keinginan untuk hamil kembali dapat membawa harapan untuk terus mencoba. Bunda dan Ayah bisa memperhatikan beberapa tips berikut ini untuk terhindar dari keguguran berulang.
1.Melakukan pemeriksaan di dokter kandungan
Pasangan yang mengalami keguguran berulang atau ada riwayat genetik keguguran berulang perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan. Pasangan akan menjalani serangkaian pemeriksaan guna mengetahui penyebab keguguran yang pernah terjadi. Penyebab keguguran yang diketahui sedini mungkin akan mempermudah langkah pencegahan keguguran berulang.
2.Konsumsi makanan kaya asam folat
Asam folat sangat penting untuk tumbuh kembang janin. Dilansir dari Healthline, bumil dapat mengonsumsi asam folat sebanyak 400 mikrogram per hari. Beberapa bahan makanan kaya asam folat diantaranya alpukat, bayam, kacang polong, sereal, kentang, tomat, jeruk, asparagus, dan kacang tanah.
3.Olahraga minimal 30 menit sehari
Ayah dan Bunda bisa mulai menerapkan pola makan yang sehat dan berolahraga minimal 30 menit per hari untuk mendapatkan berat badan normal dan meningkatkan kualitas kesehatan.
4.Hindari rokok dan alkohol
Jika Ayah dan Bunda perokok aktif dan mengonsumsi alkohol, maka sebaiknya berhenti. Gaya hidup tidak sehat dapat memengaruhi kualitas sperma dan sel telur.
5.Dapatkan pendampingan medis
Jika Ayah dan Bunda memiliki masalah medis seperti autoimun, pastikan rutin melakukan kontrol sebelum mencoba program hamil.
Penyebab keguguran berulang cukup beragam dan sebaiknya diperiksakan ke dokter kandungan sedini mungkin agar risikonya bisa diminimalisir. Setelah kondisi kesehatan dan mental dipastikan baik, peluang kehamilan akan lebih besar. Untuk para pasangan yang mengalaminya, tetap semangat dan saling dukung!
Sumber:
https://www.acog.org/womens-health/faqs/repeated-miscarriages
https://fertility.wustl.edu/learn/multiple-miscarriages/#:~:text=Recurrent%20early%20miscarriages%20(within%20the,a%20role%20in%20early%20miscarriage.