For me, motherhood is learning about the strengths I didn’t know I had, and dealing with the fears I didn’t know existed.
Halle Berry

Amankah Cabut Gigi saat Hamil?

author
Ratih Sukma Pertiwi
Jumat, 31 Mei 2024 | 10:00 WIB
Tindakan cabut gigi saat hamil perlu dikonsultasikan pada dokter. | Shutterstock

Perawatan gigi penting diperhatikan selama kehamilan. Namun, ada beberapa tindakan perawatan gigi yang tidak dianjurkan tanpa rekomendasi dokter. Bagaimana dengan cabut gigi saat hamil, boleh atau tidak dilakukan?

Merasa gigi atau gusi lebih sensitif saat hamil? Tidak bisa dipungkiri, perubahan kadar hormon selama kehamilan memang dapat berpengaruh pada kesehatan gigi Bunda. Akibatnya, gigi lebih sensitif, gusi membengkak, berdarah, dan mengalami iritasi.

Oleh karenanya, tindakan preventif untuk menjaga kesehatan gigi sangat dianjurkan selama kehamilan, dan bermanfaat untuk menghindari terjadinya infeksi mulut yang bisa dikaitkan dengan kelahiran prematur.

Beberapa tindakan untuk menjaga kesehatan gigi yang aman disebutkan dalam situs American Pregnancy Association dan American Dental Association:

1.Menyikat gigi menggunakan pasta gigi berfluoride rutin 2 kali sehari.

2.Membersihkan gigi dengan benang gigi setiap hari.

3.Pemeriksaan rutin ke dokter gigi.

4.Berkumur dengan obat kumur yang direkomendasikan dokter.

5.Batasi konsumsi camilan manis.

6.Konsumsi makanan bergizi seimbang.

Baca juga: Program Hamil Belum Berhasil? Mungkin Bunda dan Ayah Harus Kontrol ke Dokter Gigi Dulu!

Jaga kesehatan gigi selama kehamilan. | Shutterstock

Cabut Gigi saat Hamil

Bagaimana jika gigi ibu hamil sudah rusak dan membutuhkan tindakan pencabutan? Disebutkan oleh American Pregnancy Association, tindakan seperti penambalan gigi berlubang, perawatan saluran akar, dan pencabutan gigi dapat dilakukan oleh dokter pada trimester kedua hanya jika kondisinya darurat.

Mengapa pada trimester kedua? Pada periode tersebut, umumnya kondisi kehamilan sudah lebih stabil. Pada trimester pertama kondisi kehamilan masih sangat rentan, sedangkan setelah mencapai trimester ketiga, cabut gigi tidak dianjurkan karena bumil akan sangat sulit berbaring terlentang dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, cabut gigi pada trimester ketiga juga dapat berisiko kontraksi, kelahiran prematur, cacat lahir, hingga keguguran.

Lalu, bagaimana untuk perawatan gigi kosmetis atau non-darurat? Dokter menyarankan bumil untuk menundanya hingga setelah kelahiran saja agar lebih aman dan bumil pun nyaman.

Baca juga: 9 Obat Alami Sakit Gigi Buat Bumil

Prosedur Anastesi dan Rontgen

Meski diperbolehkan dalam kondisi darurat, prosedur cabut gigi saat hamil harus mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:

-Penggunaan jumlah anastesi sesedikit mungkin namun tetap memberikan rasa nyaman pada ibu hamil dan janin. Anastesi lokal (lidocaine) merupakan pilihan yang aman untuk ibu hamil.

-Setelah tindakan cabut gigi, obat diberikan dengan tidak berlebihan dan harus dengan resep dokter. Biasanya dokter meresepkan antibiotik yang aman untuk kehamilan.

-Rontgen gigi sebelum tindakan pencabutan dapat dilakukan atas pertimbangan dokter dan dengan perlindungan yang tepat. Menurut American College of Radiology, tidak ada satu pun rontgen diagnostik yang memiliki dosis radiasi yang cukup signifikan untuk menyebabkan efek buruk pada perkembangan janin.

-Pastikan kondisi tubuh bumil nyaman selama tindakan pencabutan gigi. Hindari menyilangkan kaki saat duduk di kursi dokter gigi. Ganjal tubuh dengan bantal jika diperlukan.

 

Semoga informasi seputar cabut gigi saat kehamilan ini bermanfaat, Bun. Terpenting, jagalah kesehatan gigi sejak sebelum kehamilan sehingga saat hamil Bunda terbebas dari masalah kesehatan gigi.

 

Sumber:

https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/dental-work-and-pregnancy/

https://health.clevelandclinic.org/is-it-safe-to-go-to-the-dentist-while-pregnant

Penulis Ratih Sukma Pertiwi
Editor Ratih Sukma Pertiwi