There is no such thing as a perfect parent. So just be a real one.
Sue Atkins

Ternyata Orang Dewasa Juga Bisa Tantrum, Apa Penyebabnya?

author
Dewi Shinta N
Jumat, 26 Juli 2024 | 12:19 WIB
Orang dewasa juga bisa tantrum |

Tantrum umumnya terjadi pada anak-anak, tapi jangan salah, karena tantrum juga dapat terjadi pada orang dewasa, lho, Bun!

Bun, kamu pernah melihat unggahan di jagat maya yang menunjukkan orang dewasa marah-marah atau mengamuk di depan umum? Atau bahkan kamu sering mengalami tantrum tanpa kamu sadari? 

Tantrum atau temper tantrum adalah istilah psikologi yang menggambarkan kondisi ledakan emosi seperti marah yang tidak terkendali atau mengamuk.

Tantrum kerap ditujukan pada anak kecil, khususnya toddler atau balita. Tantrum pada anak kecil, biasanya karena ia mencari perhatian atau karena keinginannya tidak dituruti. 

Sementara, Psychcentral mengungkap tantrum pada orang dewasa seringkali terjadi karena marah atau frustrasi. Dalam beberapa kasus, tantrum juga terjadi karena kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan kepribadian.

Baca juga: Mengenal Sleep Anxiety dan Cara Mencegahnya

Ciri-ciri Tantrum pada Orang Dewasa

Tantrum pada orang dewasa mungkin ada yang seperti anak kecil, seperti menangis. Namun, ciri-ciri tantrum pada orang dewasa lainnya, memiliki ciri-ciri seperti berikut:

  1. Tidak Berbicara atau Diam

Orang dewasa ada yang melampiaskan kemarahannya dengan diam, tidak berbicara sama sekali. Meski diam, amarah mereka bisa cukup agresif dan mungkin melakukan tindakan tertentu, seperti menginjak, menghalangi jalan, atau menabrakkan badan.

  1. Mengomel

Jenis tantrum selanjutnya pada orang dewasa adalah mengomel, membentak, dan menghina orang lain. Beberapa orang tua mungkin menyebut ini sebagai “meltdown”. Pada jenis tantrum ini, orang dewasa yang marah terkadang juga dapat membanting pintu atau barang, bahkan melakukan kekerasan fisik sebagai pelampiasan. 

  1. Merengek

Merengek ditandai dengan tangisan, gertakan, dan erangan saat emosi orang dewasa meledak-ledak. Tak jarang ini dilakukan sambil berteriak-teriak maupun mengumpat.

Alasan Kamu Bisa Mengalami Tantrum

Dikutip dari Healthline, ada beberapa alasan orang dewasa mengalami emosi yang tidak terkendali atau tantrum, berikut alasannya:

- Kesulitan Mengelola Emosi

Wajar jika ada kalanya kita merasa marah dan sedih ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan. Namun tanpa keterampilan mengatur emosi yang baik, ini akan menyebabkan kamu “meledak”. 

Tidak semua orang yang mampu mengekspresikan emosinya bisa mengontrol dengan cara yang sehat. Hal inilah yang bisa membuat seseorang mengalami emosi yang tidak terkendali seperti marah yang meledak-ledak

- Depresi

Pemicu tantrum lainnya adalah ketika seseorang mengalami kesedihan ekstrem, suasana hati buruk, hingga datang banyak tekanan. Depresi atau stres bisa saja membuat seseorang tantrum meski pemicunya adalah hal kecil. Hal ini ditandai dengan menangis, berteriak, ataupun bicara dengan nada tinggi.

- Gangguan Ledakan Intermiten

Tantrum pada orang dewasa juga dapat terjadi karena kesehatan mentalnya terganggu, seperti mengalami Intermittent Explosive Disorder (IED). IED merupakan gangguan kesehatan mental di mana ledakan kemarahan dan agresi berulang yang menyerupai amukan. Seseorang dengan IED mungkin kehilangan kesabaran saat mengemudi, berteriak pada orang lain, ataupun melempar barang atau merusak properti. 

Baca juga: Punya Atasan Terlalu Banyak Mau, Bagaimana Cara Menghadapinya?

- Autisme

Gangguan spektrum autisme bisa membuat orang dewasa mengamuk yang tampak seperti tantrum. Namun, tantrum pada pengidap autis umumnya terjadi sebagai respons dari kelebihan sensorik, lebih sulit mengendalikan emosi, kesulitan komunikasi, serta perubahan rutinitas yang tidak terduga. Tantrum ini bisa terjadi di kapan saja dan hampir di semua kondisi pada orang yang sudah didiagnosis autisme oleh dokter. 

- Sindrom Tourette

Sindrom Tourette adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi otak dan saraf. Sindrom ini memunculkan gangguan tic neurologis (neurological tic disorder) melibatkan kejang otot yang tidak terkendali. Namun, dikutip dari National Library of Medicine, sebuah penelitian tahun 2020 menemukan 20 hingga 67 persen orang dengan sindrom tourette mengalami rage attack (ledakan amarah) ketika ia memiliki ADHD. Gangguan seperti tantrum ini umumnya terjadi sebagai respons terhadap situasi tertentu, dan biasanya tidak berlangsung lama. 

Cara Menangani Tantrum 

Tantrum yang terjadi pada diri kamu bisa saja merugikan kamu dan orang lain. Di sisi lain, jika orang di sekitar kamu mengalami tantrum ini juga akan berakibat tidak baik pada kesehatan mental kamu. 

Jika kamu memiliki kerabat dengan gangguan kesehatan mental yang sudah didiagnosis dokter seperti autisme, ADHD dan sindrom tourette, sebaiknya minta bantuan tenaga profesional untuk penanganan tantrumnya.

Namun jika, masalah tantrum ini hanya disebabkan karena sulitnya mengendalikan emosi. Ada beberapa cara mengendalikan emosi yang bisa digunakan untuk menangani tantrum bagi kamu atau orang terdekat yang seringkali sulit mengendalikan emosi. Salah satunya dengan manajemen emosi (anger management). Berikut cara mengendalikan emosi dengan anger management:

  1. Temukan Pemicunya

Cara mengendalikan emosi yang pertama perlu kamu lakukan adalah mencari tahu apa pemicu kemarahan. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mencari solusi untuk untuk mencegahnya.

  1. Lakukan Teknik Relaksasi

Meski teknik relaksasi tidak bisa menggantikan terapi profesional, namun cara mengendalikan emosi dengan teknik relaksasi bermanfaat untuk mengatasi kemarahan. Lakukan teknik relaksasi seperti menarik napas dalam dan meditasi. Coba lakukan teknik tersebut secara teratur dan coba menerapkannya saat kemarahan hampir meluap.

  1. Ceritakan Masalahmu

Ketika kesal, kamu mungkin akan merasa puas ketika berteriak atau melakukan hal lainnya. Tapi, orang lain tidak akan tahu alasan kamu marah-marah sehingga mereka tidak bisa bantu menyelesaikannya. 

Tidak ada salahnya untuk menceritakan masalahmu kepada orang yang kamu percaya. Dengan begitu, orang lain bisa coba memahami masalah dan membantumu menyelesaikannya.

  1. Alihkan ke Hal Positif

Jika rasa marah sedang menguasai kamu, cobalah untuk mengalihkannya dengan melakukan hal positif, misalnya berolahraga, mengikuti workshop, atau masuk kedalam komunitas. Jangan lupa pula, untuk memelihara kesehatan mental dan keseimbangan hormon dengan Herbana Women’s Daily.

Formula tanaman herbal ini dibuat khusus untuk menjaga kesehatan dan kebugaran wanita. Perpaduan tanaman herbal yang terkandung dalam Herbana Women’s Daily memiliki manfaat beragam. Ekstrak jintan hitam dan cabe jawa meningkatkan stamina dan serta memelihara keseimbangan hormon wanita. 

Kandungan kunyit, daun kelor, jahe merah, dan asam jawa membantu memperkuat daya tahan tubuh. Sementara, ginseng dan maca terbukti meningkatkan mood dan fokus dalam bekerja, bahkan mengandung adaptogens untuk membantu mengatasi stres. Yuk, cari tahu informasi lebih lanjut mengenai Herbana Women’s Daily dan produk Herbana lainnya, di sini. Kamu juga bisa dapatkan produk Herbana Women’s Daily di e-Commerce kesayanganmu, klik link di sini.

  1. Minta Bantuan Tenaga Profesional

Ketika merasa ledakan kemarahanmu sudah sulit diatur sendiri, kamu bisa minta bantuan profesional. Cobalah menemui tenaga profesional seperti psikolog untuk membicarakan emosimu dan cara mengelolanya. Mereka bisa memberikan saran maupun mengajarkan cara terbaik untuk mengendalikan emosi dan perasaanmu.

 

Sumber: 

https://www.healthline.com/health/mental-health/adult-tantrums#causes 

https://psychcentral.com/blog/adults-can-and-do-have-tantrums

https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/32980398/

https://www.alodokter.com/kenali-tantrum-pada-orang-dewasa-dan-cara-menanganinya

orang-dewasa-juga-bisa-tantrum-ini-penyebab-dan-cara-mengatasinya



Penulis Dewi Shinta N
Editor Dewi Shinta N