A father holds his daughter’s hand for a short while, but he holds her heart forever.
Unknown

Sesuaikan Tekstur MPASI Si Kecil dengan Usianya, Ini Panduannya, Bun!

author
Dewi Shinta N
Kamis, 3 Oktober 2024 | 10:55 WIB
Sesuaikan Tekstur MPASI Si Kecil dengan Usianya, Ini Panduannya, Bun! |

Saat usia Si Kecil memasuki enam bulan, masa ASI eksklusifnya pun selesai. Meski ASI bisa terus diberikan, namun faktanya Si Kecil membuktikan nutrisi tambahan dari variasi makanan lain yang untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya, Mom.

Nutrisi tambahan inilah yang diberikan oleh Makanan Pendamping ASI (MPASI). Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), salah satu prinsip utama dalam pemberian MPASI yaitu Tepat Waktu. 

Tanda-Tanda Si Kecil Siap MPASI

Usia 6 bulan adalah waktu standar Si Kecil memulai MPASI. Di usia ini, Si Kecil biasanya sudah menunjukkan perkembangan oromotor yang memadai sehingga dapat menerima dan memasukkan makanan.

MPASI dapat dimulai di usia kurang dari 6 bulan hanya atas rekomendasi dokter jika mengalami indikasi medis tertentu seperti pertumbuhan yang lambat, berat badan kurang atau malnutrisi yang membahayakan kondisinya. 

Pemberian MPASI pada bayi sebelum 6 bulan pun harus dalam pengawasan dokter dan ahli gizi karena bisa berisiko gangguan pencernaan, tersedak dan alergi makanan akibat sistem imun bayi yang masih rentan.

Nah, untuk Si Kecil yang sudah berusia 6 bulan, yuk kenali tanda-tanda jika ia sudah siap mulai MPASI, yaitu:

  • Si Kecil mampu duduk dengan leher tegak dan mampu mengangkat lehernya sendiri tanpa dibantu.
  • Si Kecil menunjukkan ketertarikan pada makanan dan mencoba meraih makanan yang ia lihat dan berusaha memasukkan ke mulutnya.
  • Si Kecil menunjukkan rasa lapar (gelisah dan tidak tenang) meski sudah diberi ASI secara rutin. 

Kalau Si Kecil mampu menunjukkan tanda-tanda di atas, Mom pun bisa siap-siap memberikan MPASI.

Baca juga: Moms, Ini Jadwal MengASIhi Supaya Nutrisi Si Kecil Terpenuhi

Apa Saja Tahapan Tekstur MPASI Sesuai Usia?

Selama 6 bulan pertama MPASI, Si Kecil memerlukan transisi atau peralihan dari tekstur ASI yang berupa cairan hingga ke makanan padat. Masa transisi inilah yang membuat tahapan tekstur MPASI menjadi penting.

Usia 6-9 bulan

Ciri perkembangan: 

  • Mampu memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi lainnya
  • Gigi depan mulai tumbuh
  • Dapat menelan makanan yang teksturnya lebih kental

Tekstur: Puree (halus menyerupai bubur kental) dan kemudian Mashed (dilumatkanm hingga halus)

Frekuensi: 2-3 kali makanan utama dan 1-2 kali makanan selingan

Porsi: 3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 ml

Tanda bisa naik tekstur: Tidak kesulitan menelan puree, baik yang lembut maupun lebih padat (mashed/lumat)

Usia 9-12 bulan

Ciri perkembangan:

  • Dapat merapatkan bibir saat disuapi untuk membersihkan makanan di sendok.
  • Dapat menggigit makanan yang teksturnya lebih keras sejalan tumbuhnya gigi

Tekstur: Minced (Cincang Halus), lalu Chopped (Cincang kasar), lalu Finger Food (makanan yang bisa dipegang Si Kecil)

Frekuensi: 3-4 kali makanan utama dan 1-2 kali makanan selingan

Porsi: Setengah mangkuk ukuran 250 ml

Tanda bisa naik tekstur: 

  • Bisa menggerakkan lidahnya dengan mudah, terutama saat mengunyah MPASI.
  • Di usia 11 bulan, dapat mengunyah finger food dengan baik

Baca juga: Si Kecil Sembelit Saat Penyesuaian MPASI? Jangan Khawatir Moms, Begini Cara Mengatasinya

Usia 12-23 bulan

Ciri perkembangan: 

  • Dapat beradaptasi dengan berbagai tekstur makanan meski belum bisa mengunyah secara sempurna
  • Dapat beradaptasi dengan berbagai makanan yang diberikan, terutama menu keluarga.

Tekstur: Makanan padat (makanan keluarga, yang dipotong kecil seperlunya)

Frekuensi: 3-4 kali makanan utama dan 1-2 kali makanan selingan

Porsi: ¾ hingga satu mangkuk penuh ukuran 250 ml

Untuk informasi lebih lengkap soal kapan Si Kecil bisa naik tekstur MPASI, klik di sini. 

Prinsip MPASI lainnya yang tidak kalah penting adalah Responsive Feeding yaitu MPASI diberikan sesuai respon Si Kecil. Jadi berikan MPASI saat Si Kecil terlihat lapar dan gelisah dan berhenti saat Si Kecil sudah terlihat kenyang.

Agar proses pemberian makan berlangsung dengan kondusif, jangan lupa memakaikan Si Kecil popok yang nyaman ya, Bunda, seperti Merries Skin Protection. 

Merries Skin Protection memiliki sirkulasi udara baik pada seluruh bagian popok, sehingga kulit Si Kecil bebas bernapas. Daya tampungnya banyak dan cepat, membuat kulitnya tetap kering dan terhindar dari kebocoran. 

Popok Merries Skin Protection juga memiliki lapisan antibakteri dengan ekstrak natural daun teh dan teknologi +Anti Bau, yang dapat mencegah bau pipis dan ruam sehingga kulit Si Kecil jadi sehat terawat.  Klik di sini untuk info lebih lanjut tentang popok Merries Skin Protection.

Penulis Dewi Shinta N
Editor Dewi Shinta N