I think a lot about teaching my kids to work hard. I’ve learned something about kids ? they don’t do what you say; they do what you do.
Jennifer Lopez

Langkah Cerdas Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Dini

author
Rosi Nurdianti
Senin, 11 November 2024 | 18:14 WIB
Orang tua perlu menyiapkan dana pendidikan anak mengingat biaya pendidikan mengalami kenaikan 10% - 15% per tahun. | Shutterstock/Sorapop Udomsri

Seperti yang dilansir dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), biaya pendidikan anak mengalami kenaikan 10% - 15% per tahun. Maka dari itu, orang tua perlu menyiapkan dana pendidikan anak guna menghindari kerugian yang tidak diinginkan di masa mendatang.

Menyiapkan dana pendidikan bisa dilakukan sejak anak lahir, tetapi jika memang kondisi keuangan belum mencukupi untuk menabung dana pendidikan saat itu, tidak ada salahnya jika Ayah dan Bunda memulainya hari ini.

Beberapa langkah menyiapkan dana pendidikan anak yaitu:

1. Mengumpulkan informasi dan menentukan pilihan sekolahnya

Ketika memilih sekolah, Ayah dan Bunda bisa mempertimbangkan: kurikulum pendidikan, fasilitas sekolah, jarak dengan rumah, tenaga pengajar dan lingkungan sekolah, sehingga tidak menjadi beban di kemudian hari.

Baik sekolah negeri atau swasta memiliki kelebihan dan kekurangan. Pastikan Ayah dan Bunda memilih sekolah dengan memperhatikan kondisi keuangan keluarga.

Baca juga: Atasi Kecanduan Gadget Pada Anak, Algorithmics Kenalkan Pembelajaran Pemrograman

Sebab, ke depannya sekolah tidak hanya membutuhkan uang pangkal, tetapi juga biaya lainnya. Jangan sampai semua pengeluaran tersebut mengganggu perencanaan keuangan keluarga.

Jika Ayah dan Bunda sudah menentukan pilihan sekolahnya, mulailah membuat rencana anggaran yang dibutuhkan.

2. Pertimbangkan tingkat inflasi

Kenaikan biaya pendidikan anak tidak dapat dihindari. Namun, Ayah Bunda bisa melakukan antisipasi mulai sekarang, sehingga penting sekali membuat rencana anggarannya.

Bagaimana cara menghitungnya?

Contoh: Si Kecil saat ini berusia 2 tahun dan akan masuk SD dalam 5 tahun ke depan. Jika biaya masuk SD yang dipilih saat ini adalah Rp 25.000.000 dengan asumsi tingkat inflasi sebesar 5%, perhitungannya adalah sebagai berikut:

Dana Pendidikan Anak = Biaya Masuk Sekolah Saat Ini + (Tahun Ke Depan Masuk Sekolah X Inflasi)

Dana Pendidikan Anak = Rp25.000.000 + (5 x (5% x Rp25.000.000)) = Rp31.250.000

Berikut perkiraan biaya pendidikan si Kecil jika sampai masuk perguruan tinggi:

Tabel biaya pendidikan anak dari playgroup hingga perguruan tinggi. | Kanya.id


Ini baru biaya masuk atau uang pangkalnya saja, masih ada biaya lainnya seperti SPP per bulan, buku, les, atau ekstrakurikuler yang juga harus dipersiapkan.

Dari data tersebut, Ayah dan Bunda bisa memperkirakan berapa nominal yang harus dipersiapkan setiap bulannya sesuai kondisi keuangan keluarga.

3. Pilih instrumen investasi yang tepat

Ayah dan Bunda juga perlu memperhatikan jangka waktu setiap instrumen investasi dana pendidikan agar target dana pendidikan yang dibutuhkan dapat tercapai.

Perhatikan jangka waktu setiap instrumen investasi dana pendidikan agar target dana pendidikan dapat tercapai. | Kanya.id

Selain itu, Ayah dan Bunda juga perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan setiap instrumen investasi, misalnya:

Menabung di Bank
Kelebihan: Mudah diakses dan minim resiko. Ada beberapa pilihan menabung yaitu berupa tabungan pendidikan maupun deposito. Suku bunga pun relatif kompetitif.

Kekurangan: Mudah tergerus inflasi sehingga keuntungan yang didapatkan hanya sedikit. Menabung di bank lebih cocok untuk investasi jangka pendek dibanding jangka panjang.

• Investasi Emas
Kelebihan: Nilai logam emas terus mengalami lonjakan kenaikan dan mampu menjaga nilai harta. Dalam 10 tahun terakhir, kenaikan harga emas telah mencapai 300%. Emas juga mudah dicairkan sehingga bisa kapan saja dijual saat dibutuhkan.

Kekurangan: Emas sebaiknya dijadikan investasi jangka panjang minimal 5 tahun, karena untuk investasi jangka pendek nilai keuntungannya tidaklah seberapa. Investasi emas bisa berupa perhiasan atau logam mulia.

Baca juga: Menakjubkan, Ini Manfaat Pengenalan Berhitung pada Anak TK!

• Asuransi Pendidikan
Kelebihan: Dapat memastikan biaya pendidikan anak di tiap level pendidikan. Selain itu, bisa menjaga nilai manfaat terutama saat ada kejadian tak terduga yang membuat Ayah Bunda tidak mampu membayar premi, seperti kecelakaan atau meninggal dunia.

Kekurangan: Potongan biaya untuk premi cenderung besar, dan resiko lain seperti nilai manfaat tidak cair sesuai jumlah yang dijanjikan.

Karena itu Ayah dan Bunda harus memastikan asuransi pendidikan yang digunakan terpercaya, aman dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

• Reksa Dana
Kelebihan: Modalnya terjangkau, bisa dibeli dan dijual kapan saja, dapat mengimbangi laju inflasi sehingga biaya pendidikan anak bisa bertambah seiring berjalannya waktu.

Kekurangan: Dapat dipengaruhi masalah politik dan ekonomi, sehingga keuntungan mengalami naik turun. Selain itu, ada keterbatasan likuiditas dan resiko wanprestasi dari perusahaan.

Ayah dan Bunda juga perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan setiap instrumen investasi. | Shutterstock/TippaPatt

• Saham
Kelebihan: Potensi keuntungannya sangat tinggi dibandingkan instrumen lainnya. Keuntungan ini bisa datang dari kenaikan harga saham (capital gain) dan pembagian dividen oleh perusahaan.

Kekurangan: Resikonya cukup tinggi seperti mengalami inflasi dan kebangkrutan, harus memiliki pemahaman yang baik tentang pasar modal ini.

• Surat Berharga Negara (SBN)
Kelebihan: Dijamin negara, minim resiko, selain itu bisa mendapatkan passive income setiap bulannya dan imbal hasil setiap tahunnya bisa mencapai 6%.

Kekurangan: Hanya dapat dibeli di waktu tertentu dengan minimal investasi 1 juta rupiah.

Dari keenam instrumen investasi ini, sebaiknya Ayah dan Bunda tidak hanya fokus di satu instrumen investasi saja, tetapi juga produk investasi lainnya sehingga dapat memberikan keuntungan yang lebih banyak lagi dan meminimalisasi resiko yang mungkin terjadi di masa depan.

Baca juga: Brain Gym: Latihan Meningkatkan Kecerdasan Anak selama 10 Menit Sehari

4. Rutin melakukan evaluasi

Evaluasi bertujuan untuk memastikan tujuan pendidikan anak dapat tercapai. Evaluasi dilakukan secara berkala, misalnya setiap bulan atau enam bulan atau satu tahun sekali.

Itulah empat langkah yang bisa Ayah Bunda lakukan untuk bisa mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini, agar Ayah dan Bunda terhindar dari masalah keuangan di kemudian hari. Hidup jadi lebih tenang jika dana pendidikan sudah dipersiapkan.

Sumber:

https://www.tanamduit.com/belajar/perencanaan-keuangan/cara-menyiapkan-dana-tabungan-pendidikan-anak

https://www.hsbc.co.id/1/PA_esf-ca-app-content/content/indonesia/personal/offers/news-and-lifestyle/files/articles/html/202004/investasi-tepat-sebagai-persiapan

https://www.bcalife.co.id/info/infografis/6-strategi-menabung-untuk-pendidikan-anak-pendidikan.html

https://www.cermati.com/artikel/menghitung-biaya-sekolah-anak-dan-pilih-tabungan-pendidikan-yang-tepat

Penulis Rosi Nurdianti
Editor Dini Adica