Try to be a rainbow in someone else’s cloud.
Maya Angelou

Pentingnya Mengajarkan Sikap Toleransi Pada Si Kecil Sejak Dini

author
Dinda Karunia Putri
Rabu, 4 Desember 2024 | 16:57 WIB
Toleransi keberagaman | Shutterstock

Bunda, orang tua memang harus bisa mengajarkan anak dalam berbagai hal. Termasuk mengajarkan toleransi kepada Si Kecil yang menjadi langkah awal mengenalkan keanekaragaman yang ada di masyarakat, seperti keanekaragaman mengenai budaya, agama, ras, suku, dan lainnya. Hal ini berguna untuk mengajarkan Si Kecil cara menghargai perbedaan. 

Toleransi merupakan sikap tenggang rasa, menghargai pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, serta perilaku yang berbeda atau bertentangan. Mengajarkan toleransi pada Si Kecil sedari dini sangat penting untuk membantu perkembangan sikap yang baik pada Si Kecil. Toleransi pada Si Kecil berawal dari orang tua yang mengajari Si Kecil untuk saling bertoleransi yang bisa Bunda dan Ayah mulai dari rumah.

Baca juga: 6 Aktivitas Bonding untuk Dad dan Newborn

Ada banyak contoh sikap toleransi yang dapat Bunda dan Ayah ajarkan kepada Si Kecil lewat kegiatan sehari-hari. Bunda dan Ayah, bisa menerapkan sikap toleransi ini kepada Si Kecil!

  • Berdiskusi tentang perbedaan
    Bunda dan Ayah bisa melibatkan Si Kecil dalam diskusi dan jawab pertanyaan yang dilontarkan dengan jujur. Beri penjelasan faktual menggunakan kalimat sederhana dan berkonotasi positif, agar Si Kecil dapat menghargai perbedaan. Ajarkan juga Si Kecil cara bertanya dengan sopan tentang berbagai perbedaan yang ada supaya Si Kecil bisa memahami serta menghormati. 

  • Perkenalkan adat dan budaya kepada Si Kecil
    Untuk mengajarkan toleransi kepada Si Kecil, Bunda dan Ayah harus memiliki banyak cara supaya anak mendalami apa itu toleransi dan bagaimana untuk menyikapi perbedaan. Hal ini bisa dilakukan dengan mencoba buat pertimbangan anak buat masuk ke sekolah yang berisi anak-anak dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda. Selain itu, Bunda dan Ayah bisa memperkenalkan adat, budaya, serta agama lewat bacaan, aliran musik, dan mainan yang memiliki berbagai macam keberagaman untuk menambah dan memperkuat ingatannya tentang makna toleransi itu sendiri. 

  • Mengoreksi komentar diskriminatif
    Ketika Bunda dan Ayah mendengar Si Kecil mengeluarkan komentar yang sifatnya diskriminatif, segera koreksi dengan kalimat yang lugas tapi positif. Bunda dan Ayah bisa mengoreksi komentar tersebut lewat contoh sikap toleransi, agar Si Kecil dari usia dini sudah dapat memahami hal-hal yang dapat mencederai nilai-nilai toleransi terhadap perbedaan. 

  • Mengajak anak mengenal lingkungan baru
    Mengajak Si Kecil mengenal lingkungan baru dapat membantu Si Kecil mengetahui bahwa orang-orang yang ada di dunia luar memiliki perbedaan. Hal ini dapat mendorong pandangan Si Kecil tentang keanekaragaman yang ada di sekitar. Bunda dan Ayah juga bisa mengajak Si Kecil untuk berlibur ke tempat yang memiliki perbedaan dengan dirinya, misalnya dengan mengajak Si Kecil yang bertempat tinggal di wilayah barat ke wilayah timur atau sebaliknya.

  • Tidak membeda-bedakan teman
    Contoh sikap toleransi pada Si Kecil di usia dini berikutnya adalah dengan mengajarkan Si Kecil untuk tidak membedakan teman-teman lainnya. Bunda dan Ayah dapat mengajarkan Si Kecil untuk tetap bermain dengan teman dari latar belakang suku yang berbeda, agama berbeda, ras yang berbeda, atau keluarga yang kurang mampu. Ajarkan kepada Si Kecil untuk tidak perlu menjauhi teman yang memiliki latar belakang yang berbeda. 

  • Tidak mengajarkan kepada Si Kecil untuk menilai pihak lain
    Bunda dan Ayah harus bisa mengajarkan kebaikan dari rumah, agar Si Kecil bisa terbiasa memperlakukan orang lain dengan baik. Mengajarkan Si Kecil toleransi dengan tidak berkomentar menyangkut disparitas (ras, suku, kepercayaan) kepada orang lain, karena hal itu tidak perlu dilakukan. Dengan demikian, Si Kecil bisa belajar untuk selalu saling memaafkan dan bisa menghargai pendapat maupun perbedaan. 

  • Berhati-hati dalam berbicara di depan anak
    Orang tua seringkali menganggap bahwa Si Kecil tidak mendengar pembicaraan orang dewasa. Padahal, Si Kecil selalu mendengarkan dan memiliki memori yang kuat untuk merekam. Oleh karena itu, hindarilah pembicaraan atau lelucon yang mengarah ke tindakan rasisme ataupun merendahkan orang lain.

Baca juga: Langkah Cerdas Menyiapkan Dana Pendidikan Anak Sejak Dini

| Shutterstock

Manfaat menumbuhkan toleransi pada anak
Dilansir Kompas.com dari buku Teaching Respect and Responsibility (1996) oleh Lickona, manfaat mengajarkan, membiasakan, dan mencontohkan toleransi kepada Si Kecil, yaitu:

  1. Si Kecil dapat menghormati orang lain dengan baik, tanpa melihat usia, agama, ras, dan budaya.
  2. Si Kecil tidak membicarakan keburukan orang lain.
  3. Si Kecil mendengarkan orang lain ketika berbicara tanpa memotong pembicaraan.
  4. Berbicara dengan sopan dan santun seperti menggunakan kata permisi, tolong, maaf, dan terima kasih.
  5. Tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah.
  6. Tidak memaksakan kehendak maupun keinginannya pada orang lain.
  7. Menerima orang lain yang berbeda fisik, agama, ras atau budaya.
  8. Menghargai diri sendiri.
  9. Menghargai privasi orang lain, seperti mengetuk pintu sebelum masuk.

Baca juga: Menakjubkan, Ini Manfaat Pengenalan Berhitung pada Anak TK!

Bunda dan Ayah, mulai sekarang mulai ajarkan kepada Si Kecil cara menumbuhkan toleransi sedini mungkin dari rumah dan pola asuh yang diberikan oleh Bunda dan Ayah. Selalu bijaklah mengambil langkah dan sikap kepada Si Kecil, ya, Bun!

Sumber artikel:
https://www.idntimes.com/life/family/nurlaeli-aida/cara-mengajarkan-sikap-toleransi-pada-anak-c1c2?page=all 
https://blog.kejarcita.id/9-cara-mengajarkan-toleransi-kepada-anak-sejak-dini/ 
https://www.kompas.com/wiken/read/2021/11/20/113000281/4-cara-menumbuhkan-sikap-toleransi-pada-anak?page=all 
https://bebeclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/2-tahun/sikap-toleransi-anak-usia-dini 

Penulis Dinda Karunia Putri
Editor Dinda Karunia Putri