If you have never been hated by your child, you have never been a parent.
Bette Davis

Nikita Willy Pilih Metode Water Birth untuk Kelahiran Anak Kedua. Yuk, Kenali Apa Itu Water Birth!

author
Dinda Karunia Putri
Kamis, 19 Desember 2024 | 14:07 WIB
Water birth ala Nikita Willy | @nikitawillyofficial94

Artis Nikita Willy baru saja membawa kabar bahagia, melahirkan putra keduanya pada 15 Desember 2024 di Amerika Serikat. Pada persalinannya yang kedua ini, Nikita Willy memilih persalinan dengan metode water birth. 

Water birth atau melahirkan di air merupakan sebuah prosedur persalinan normal yang dilakukan di dalam air hangat dengan suhu air disesuaikan antara 32-38 derajat celcius.

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar metode ini dilakukan oleh perempuan dengan kehamilan berusia antara 37 minggu hingga 42 minggu dan tidak memiliki risiko kehamilan tinggi. 

Metode ini menjadi pilihan persalinan yang bisa meminimalkan rasa sakit. Proses melahirkan di air juga lebih mudah dan memakan waktu yang singkat. Tetapi, perlu Bunda ketahui juga bahwa melahirkan di air tidak 100 persen terbebas dari rasa sakit, lho, Bunda. Faktanya, nyeri persalinan bisa saja dirasakan saat water birth sama halnya dengan proses persalinan dengan metode lainnya. Namun, dengan metode ini Bunda cenderung lebih nyaman dan dapat menenangkan saat Bunda mengalami sakit. Tak hanya itu, masih banyak manfaat yang Bunda dapatkan dengan memilih metode persalinan water birth, di balik berbagai manfaatnya, ada pula risiko water birth yang perlu Bunda ketahui. 

Baca juga: Menakjubkan! Tahapan Perkembangan Janin 1-9 Bulan yang Bumil Wajib Tahu

Manfaat melahirkan dengan metode water birth
Water birth akan membuat Bunda menjadi lebih rileks dan memudahkan Bunda untuk mengejan. Pada metode ini, Bunda bisa mendapat berbagai manfaat seperti:

  • Relaksasi
    Melahirkan di air bisa memberikan efek relaksasi. Selain itu, metode ini dapat membuat Bunda mudah mengendalikan diri saat terjadi kontraksi, sehingga proses persalinan tidak terlalu menyakitkan. 

  • Waktu persalinan lebih singkat
    Otot-otot Bunda akan mengendur saat berada di dalam air hangat. Dengan demikian, Bunda tidak akan membuang-buang energi saat melahirkan. Seluruh energi tersebut dapat digunakan rahim untuk berkontraksi secara efektif. Hal tersebut dapat membuat proses persalinan menjadi lebih cepat.

  • Mudah bergerak
    Melahirkan di air juga bisa membuat Bunda mudah bergerak. Kemudahan bergerak ini membuat Bunda mudah menemukan posisi terbaik agar bayi bisa menuju mulut rahim dengan lancar.

    Selain itu, melahirkan di air juga bisa membuat posisi tubuh tegak dengan mudah. Posisi tegak mendukung gaya gravitasi bumi, sehingga memungkinkan terjadinya persalinan yang lebih cepat.

  • Mengatasi sakit
    Berendam di air hangat juga bisa mengatasi sakit yang terjadi selama persalinan. Prinsip manfaat tersebut sama seperti berendam air hangat ketika sakit punggung atau menggunakan kantong air hangat saat sakit atau kram perut.

  • Mengurangi robekan perineum
    Manfaat lain dari water birth adalah mengurangi robekan perineum (area antara vagina dan anus). Secara khusus, air dapat membuat kulit perineum terasa lebih lembut, sehingga mempermudah persalinan.

  • Minim intervensi tambahan
    Proses persalinan di air juga minim intervensi tambahan. Sebuah penelitian di Journal Of The Turkish-German Gynecological Association tahun 2012, menghubungkan water birth dengan berkurangnya kebutuhan akan intervensi obstetri, seperti induksi atau episiotomi.

    Penelitian lain yang diterbitkan di Journal of Healthcare Engineering tahun 2022 menemukan bahwa melahirkan di air dapat mengurangi kebutuhan akan penggunaan obat-obatan analgesik. Saat tubuh menjadi rileks, lebih banyak oksitosin dilepaskan dan lebih banyak endorfin penghambat rasa sakit membanjiri otak, sehingga kebutuhan akan obat-obatan berkurang.

Kelahiran putra kedua Nikita Willy dengan menggunakan metode water birth | @nikitawillyofficial94

Memahami risiko dari water birth

Sebelum memutuskan untuk melahirkan di air, ada baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter, ya. Selain Bunda mendapatkan manfaat seperti di atas, water birth memiliki risiko apabila air di dalam kolam terkontaminasi. Berikut beberapa risiko water birth yang perlu Bunda ketahui:

  • Sindrom aspirasi mekonium
    Sindrom aspirasi mekonium (SAM) dapat terjadi ketika bayi yang belum atau sudah lahir secara tidak sengaja menghirup cairan ketuban yang mengandung mekonium (feses pertama bayi). Tindakan pencegahan pada kondisi ini mungkin sulit dilakukan pada bayi yang lahir di air.

  • Tenggelam
    Tenggelam juga merupakan salah satu risiko dari melahirkan di air. Bayi mungkin akan berada di bawah air terlalu lama dan paru-parunya akan terisi air. Dalam prosedur water birth, tim medis biasanya akan membantu mencegah hal ini dengan menempatkan kepala bayi di atas air sehingga mereka dapat memperoleh cukup oksigen untuk bernapas, segera setelah dilahirkan.

  • Robeknya tali pusat
    Saat melahirkan di air, bayi biasanya akan diangkat ke permukaan dengan cepat, dengan kepala terlebih dahulu. Gerakan cepat ini akan memungkinkan mereka untuk mulai bernapas sesegera mungkin, namun ada risiko tali pusatnya putus. Selain itu, tali pusat yang pendek dapat mengikat janin di bawah air atau robek, sehingga menyebabkan janin kehilangan darah.

  • Infeksi
    Bayi yang lahir melalui proses water birth bisa saja menelan air yang terkontaminasi, sehingga meningkatkan risiko infeksi. Kemungkinan terjadinya infeksi tidak diketahui, namun tidak ada cara untuk membuat air bebas kontaminan. Meski steril, air yang digunakan untuk proses persalinan dapat terkontaminasi flora vagina dan rektum ketika Bunda duduk di dalam bak mandi.

Baca juga: Mitos Keguguran Berulang Bikin Insecure? Cek Faktanya!

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) yang menyarankan ibu hamil untuk tidak dulu melakukan prosedur ini karena masih kurangnya data dan kajian mengenai topik ini, Bunda.

ACOG menjelaskan bahwa proses perendaman pada fase pertama persalinan memang memiliki keuntungan. Namun, tidak ada cukup bukti mengenai manfaat dan risikonya pada fase kedua dan ketiga.

Water birth tidak direkomendasikan untuk perempuan yang sedang dalam persalinan prematur atau mengalami beberapa gejala berikut ini: 

  • Infeksi darah Demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih 
  • Pendarahan yang berlebihan 
  • Detak jantung janin sulit dilacak 
  • Memiliki riwayat distosia bahu

Bunda, melahirkan dengan metode water birth maupun metode lainnya memiliki manfaat dan risiko masing-masing. Yang paling penting adalah mengutamakan keselamatan Bunda, ya. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter mengenai metode persalinan yang sesuai dengan kondisi Bunda.

Sumber artikel:

https://www.haibunda.com/kehamilan/20240326110303-49-332630/ingin-coba-water-birth-metode-melahirkan-di-air-yang-bikin-prosesnya-lebih-mudah 
https://www.alodokter.com/menilik-keuntungan-dan-risiko-water-birth 
https://www.kompas.com/tren/read/2024/12/18/160000065/dipilih-nikita-willy-untuk-melahirkan-apa-itu-metode-water-birth-dan-berapa#google_vignette

Penulis Dinda Karunia Putri
Editor Dinda Karunia Putri