When I come home, my daughter will run to the door and give me a big hug, and everything that’s happened that day just melts away.
Hugh Jackman

Tinggi Badan Si Kecil yang Ideal sesuai Usianya

author
Dini Adica
Kamis, 9 Januari 2025 | 11:26 WIB
Tinggi badan ideal untuk anak sesuai usia diukur dari kepala hingga tumit secara vertikal dalam satuan sentimeter (cm). | Shutterstock/Pixel-Shot

Faktor genetik menjadi faktor dominan yang menentukan seberapa tinggi badan anak nantinya. Namun WHO juga telah memiliki standar pertumbuhan bayi yang ideal sesuai usianya.

Tinggi orang tua umumnya menjadi penentu seberapa tinggi Si Kecil nantinya, karena faktor genetik berperan dalam menentukan tinggi badan. Namun anak-anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, sehingga wajar kalau mereka mungkin terlihat lebih kecil daripada anak-anak lain seusianya.

Grafik pertumbuhan seperti yang dibuat oleh World Health Organization (WHO), dan menjadi panduan Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI), merupakan panduan penting yang digunakan oleh penyedia layanan kesehatan untuk memantau pertumbuhan anak.

Baca juga: Kapan Saatnya Upsize Popok Si Kecil?

Setiap pemeriksaan rutin kesehatan anak, dokter atau bidan juga akan menimbang dan mengukur tinggi dan berat Si Kecil untuk memastikan pertumbuhannya sesuai grafik pertumbuhan. Mereka juga akan mengukur lingkar kepala anak, yang mengindikasikan otaknya yang sedang tumbuh.

Standar Pertumbuhan Anak dari WHO

Standar pertumbuhan bayi yang dikenal sebagai WHO Child Growth Standards mencakup grafik pertumbuhan berdasarkan usia dan jenis kelamin, dan menjadi panduan resmi untuk menilai apakah seorang anak tumbuh dengan baik atau tidak.

Tinggi badan anak yang ideal sesuai usia diukur dari kepala hingga tumit secara vertikal dalam satuan sentimeter (cm). Namun, tinggi badan anak laki-laki umumnya lebih panjang dari anak perempuan.

Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan Anak

Genetik merupakan faktor dominan dalam menentukan tinggi badan anak. Namun, faktor genetik hanya satu variabel dari keseluruhan faktor lain yang mempengaruhi tinggi badan Si Kecil.

Ada faktor-faktor lain yang memainkan peran penting dalam mempengaruhi tinggi badan, antara lain nutrisi, kesehatan, stimulasi, dan kondisi lingkungan.

1. Faktor Genetik
Para ahli kesehatan meyakini bahwa 80% tinggi badan seseorang ditentukan oleh faktor genetik. Artinya, tinggi badan orang tua dapat menjadi indikator utama tinggi badan anak, meskipun angka dalam tinggi badan merupakan kisaran.

Saudara kandung dengan orang tua yang sama dapat bervariasi tinggi badannya. Salah satu anak dalam keluarga bisa aja lebih tinggi atau lebih pendek dibandingkan dengan anggota keluarga lainnya.

Baca juga: 6 Aktivitas Bonding untuk Dad dan Newborn

2. Nutrisi
Nutrisi memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan, terutama saat Si Kecil berusia 0-2 tahun. Anak-anak yang tidak memiliki nutrisi yang baik mungkin tidak akan setinggi anak-anak yang memiliki nutrisi yang cukup. Sedangkan setelah 2 tahun, tinggi badan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor gen.

Ahli gizi menganjurkan agar anak-anak dan remaja mengonsumsi makanan yang bervariasi jenisnya, namun dengan gizi yang seimbang, untuk memastikan Si Kecil mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan bagi tumbuh kembangnya.

3. Kondisi Kesehatan
Paparan polusi udara atau polusi air yang tidak sehat dapat mempengaruhi pertumbuhan. Partikel berbahaya dan zat kimia dalam udara yang tercemar dapat menyebabkan masalah seperti asma, infeksi saluran pernapasan, dan gangguan paru-paru lainnya.

Penyakit-penyakit tersebut dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Si Kecil, serta menyebabkan dehidrasi dan kondisi kesehatan lain yang dapat menghambat pertumbuhan optimalnya.

4. Lingkungan
Nutrisi ibu selama kehamilan, apakah ibu merokok, dan apakah pernah terpapar zat berbahaya. Anak yang cukup gizi, sehat, dan aktif cenderung lebih tinggi saat dewasa daripada anak yang pola makannya buruk, terkena penyakit menular, atau perawatan kesehatannya tidak memadai.

Faktor sosial ekonomi seperti pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan juga dapat mempengaruhi tinggi badan. Artikel Adult Height, Nutrition, And Population Health yang dimuat di jurnal Nutrition Reviews menyimpulkan bahwa nutrisi pada awal kehidupan anak merupakan penentu penting dalam tinggi badannya ketika dewasa.

Gizi yang buruk dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, yang kelak terlihat dalam perawakan orang dewasa yang lebih pendek.

Baca juga: Sudah Memasuki Musim Hujan, Ini Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Si Kecil!

5. Cukup Tidur
Perlu Bunda ketahui, pemenuhan gizi bukan satu-satunya faktor yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil. Pastikan tidur Si Kecil cukup, dengan kualitas yang baik sehingga fungsi tumbuhnya normal.

Tidur sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan yang optimal pada Si Kecil. karena hormon pertumbuhan akan lebih banyak dikeluarkan tubuh secara maksimal saat ia tidur malam hari. Hormon pertumbuhan berguna untuk memicu penambahan tinggi badan Si Kecil.

Cukup tidur dengan kualitas yang baik juga akan membuat Si Kecil tetap fokus dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Nah, untuk mendukung tidur yang berkualitas, gunakan popok yang tepat agar Si Kecil nyaman, seperti Merries Good Skin.

Merries Good Skin adalah popok bayi yang terbukti menyerap banyak hingga 14 jam. Tak perlu khawatir popok Si Kecil bocor karena menggunakan teknologi dari Jepang dengan 3 jalur penyerapan, yang mampu menyerap banyak dan cepat sehingga kulit Si Kecil tetap kering.

Merries Good Skin mengandung ekstrak alami Witch Hazel yang dapat menjaga kulit lembut bayi. Popok ini mampu menurunkan risiko alergi dan iritasi karena sudah Allergy Tested dan merupakan satu-satunya popok yang telah teruji klinis oleh PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia) yang diuji pada kulit bayi di Indonesia.

Popok ini juga memiliki lapisan bersirkulasi yang membuat udara lembap bebas mengalir, sehingga kulit lembut Si Kecil bebas bernapas dan tetap nyaman. Bunda bisa klik di sini untuk mencari informasi lebih lanjut tentang Merries Good Skin.

Baca juga: Pentingnya Mengajarkan Sikap Toleransi Pada Si Kecil Sejak Dini

Mengukur Estimasi Tinggi Potensial Genetik Anak

Bunda bisa menghitung perkiraan tinggi anak ketika mereka tumbuh dewasa atau yang biasa disebut estimasi Tinggi Potensi Genetik (TPG) dengan rumus ini:

TPG anak laki-laki: (Tinggi Ayah + Tinggi Bunda + 13 cm) : 2, lalu ditambah/dikurangi 8,5

TPG anak perempuan: (Tinggi Ayah – 13 cm + Tinggi Bunda) : 2, lalu ditambah/dikurangi 8,5

Contoh:

Tinggi badan Bunda/Ayah: 165/175 cm

Estimasi TPG anak adalah:

TPG anak laki-laki: (175 + 165 + 13 cm) : 2 = 176,5 cm

176,5 – 8,5 = 169 cm hingga 176,5 + 8,5 = 185 cm

TPG anak perempuan: (175 – 13 + 165) : 2 = 163,5 cm

163,5 – 8,5 = 155 cm hingga 163,5 + 8,5 = 172 cm

Jadi:

Estimasi TPG anak laki-laki antara 169 – 185 cm

Estimasi TPG anak perempuan antara 155 – 172 cm

Tabel Tinggi Badan Anak berdasarkan Usia

WHO telah menetapkan tabel rata-rata tinggi badan anak berdasarkan usianya. Perlu Bunda ketahui, tinggi badan anak laki-laki umumnya lebih panjang dari anak perempuan.

Tinggi badan anak laki-laki umumnya lebih panjang dari anak perempuan. | Kanya.id

Agar Pertumbuhan Lebih Maksimal

Pertumbuhan setiap bayi bisa berbeda tergantung usia kehamilan, berat lahir, dan panjang badannya. Karena itu, sebaiknya Bunda selalu memantau kenaikan berat badan dan tinggi badan bayi per bulan, apakah sudah sesuai dengan kurva pertumbuhan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Kecerdasan Anak Diturunkan dari Genetik Ibu?

Selain itu, Bunda juga bisa memastikan pertumbuhan Si Kecil lebih maksimal dengan cara berikut:

a. Berikan Asupan Nutrisi yang Bervariasi dan Seimbang, yang mencakup buah, sayuran berwarna, serta protein (daging, ikan, telur) dan kalsium yang dibutuhkan untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang.

b. Pastikan Si Kecil Cukup Istirahat. Saat Si Kecil tidur nyenyak, saat itulah tubuh mereka melepaskan hormon yang dibutuhkan untuk tumbuh. Tidak cukup tidur dalam jangka waktu lama dapat mengganggu pertumbuhan, dan mengganggu kemampuannya untuk fokus.

c. Ajak Beraktivitas Fisik dan Olahraga. Untuk memastikan perkembangan fisiknya berlangsung maksimal dan tulangnya tetap sehat, padat, dan kuat, biasakan Si Kecil bermain di luar ruangan.

d. Beri Suplemen. Jika kebutuhan nutrisi Si Kecil belum tercukupi, Bunda bisa memberikan suplemen untuk membantu menambah tinggi badannya. Namun, pastikan suplemen ini diperoleh melalui rekomendasi dari dokter, ya!

Dengan memberikan nutrisi yang cukup, stimulasi dengan banyak bermain, dan istirahat yang cukup, Bunda bukan hanya dapat mencegah stunting pada Si Kecil tetapi juga mencapai tinggi badan idealnya.

Penulis Dini Adica
Editor Dini Adica