
Kisah percintaan Gigi Hadid dan Zayn Malik memiliki sejarah panjang. Meskipun hubungan mereka yang berlangsung selama 6 tahun telah berakhir, keduanya tetap berkomitmen untuk membesarkan putri mereka, Khai, yang kini berusia 4 tahun.
Gigi Hadid dan Zayn Malik mulai berpacaran sejak tahun 2015. Setelah 5 tahun berpacaran, pada tahun 2020 Malik dan Hadid dikarunia putri cantik bernama Khai Hadid Malik. Namun sayang hubungan Malik dan Hadid berakhir di tahun 2021. Malik bahkan dikabarkan sempat berselisih dengan Ibu Gigi Hadid, Yolanda Hadid.
Dalam wawancara terbaru dengan Vogue yang diterbitkan pada 11 Maret, Gigi berbagi tentang pola asuh mereka. Hadid dan Malik tetap komitmen mengasuh dan membesarkan Khai bersama dan selalu berusaha menjaga keseimbangan dalam membesarkan sang buah hati. Berikut penerapan co-parenting ala Gigi Hadid dan Zayn Malik:
Membuat Jadwal Asuh
Berbagi hak asuh anak adalah kenyataan bagi jutaan keluarga Amerika, tetapi itu tidak berarti dinamika co-parenting selalu mudah. Para ahli mengatakan ada cara untuk menerapkan co-parenting yang efektif dan sehat, termasuk dengan menetapkan jadwal asuh.
Itulah yang dilakukan Hadid dan Malik. Hadid berbagi pengalaman kepada Vogue tentang menjadi co-parenting dengan mantan pacarnya Zayn Malik. Hadid dan Zayn berbagi jadwal asuh dari beberapa bulan sebelumnya
"Zayn dan aku membuat jadwal hak asuh beberapa bulan sebelumnya," kata Hadid. "Bukan berarti tidak ada perubahan, tapi kita saling membantu dan mendukung satu sama lain."
Baca juga: Kasus Arra, dan Fenomena Anak yang Berkembang Lebih Cepat dari Kacamata Peneliti
Tetap Menerapkan Rasa Cinta dan Persahabatan
Hadid mengungkap, terlepas dari apa yang disinggung dalam media tentang hubungannya, ia dan Zayn memiliki "rasa cinta dan persahabatan" karena mereka mengasuh anak bersama.
"Fokus kami adalah membesarkan putri kami bersama-sama, dengan rasa saling menghormati, dan bukan hanya sebagai orang tua bersama, tetapi apa yang telah kami lalui bersama," ungkapnya.
Menetapkan Batasan
Tidak apa untuk menetapkan batasan untuk keamanan dan kenyamanan bersama. Orang tua tahu mana yang terbaik untuk anak mereka.
Hadid dan Malik memang terlihat kompak untuk tidak mengekspos foto buah hati mereka. Selain menetapkan batasan ini, setelah menjadi seorang ibu Gigi Hadid juga menetapkan batasan dalam hal karir.
Setelah fokus mengurus sang buah hati, Hadid juga lebih memilih tinggal ke pesisir timur Amerika Serikat, Pennsylvania untuk menjauh dari kamera yang terus-menerus mengikutinya di New York. Khai memiliki ruang bermain bertema hutan di bawah tangga dan bak mandi dengan mainan di kamar mandi untuk "pesta mandi."
Baca juga: Mitos atau Fakta, Kecerdasan Anak Diturunkan dari Genetik Ibu?
Stop Perfeksionis
Hadid juga belajar bagaimana menjadi ibu tidak perlu perfeksionis. Karena membesarkan anak adalah sebuah perjalanan dengan banyak pasang surut dan momen yang tidak dapat diprediksi. Jadi memiliki sikap perfeksionis hanya dapat membuat sebuah perbedaan.
"Kamu tidak bisa selalu memegang kendali. Kamu tidak bisa selalu merencanakan. Kamu bisa melihat semua pengalaman baik benar atau salah, tergantung perspektif kamu. Sekarang aku cuma perlu bersyukur dan melihat berapa banyak hal yang telah aku handle. Langkah demi langkah, aku belajar. Dan aku berhasil melewatinya,” ungkap Hadid.
Belajar dari co-parenting Hadid dan Malik, hubungan co-parenting yang sehat bermanfaat bagi kesehatan mental orang tua, sekaligus bermanfaat bagi anak mereka. Menurut American Society for the Positive Care of Children, penelitian menunjukkan bahwa hubungan co-parenting yang sehat dapat membantu anak-anak merasa lebih aman, lebih stabil secara emosional dan mental, dan lebih baik dalam memecahkan masalah.